tirto.id - Tuna merupakan jenis ikan yang banyak ditemukan di perairan Jepang. Maka tidak asing jika banyak olahan makanan Jepang yang berasal dari tuna. Dilansir dari Reuters, konsumsi tuna di seluruh dunia telah mencapai sekitar 2 juta ton setiap tahunnya. Serta seperempat dari kebutuhan tersebut telah dipenuhi oleh Jepang.
Namun, seringkali kita menemukan tuna yang tidak segar, bahkan dengan kualitas yang kurang baik. Kendati demikian, saat ini sudah tersedia sebuah aplikasi untuk mengecek tingkat kesegaran ikan tuna bernama Tuna Scope.
Tuna Scope merupakan aplikasi berbasis Artitificial Intelegent (AI) yang dapat digunakan untuk mengetahui kualitas tuna. Aplikasi itu ditemukan oleh Kazuhiro Shimura, kepala divisi perencanaan kreatif dari Dentsu Group. Aplikasi itu dikembangkan oleh anak perusahaan Information Services International-Dentsu (ISID), Ltd dan Sojitz Corporation (Sojitz).
Ide pembuatan Tuna Scope berawal saat Shimura menonton sebuah acara televisi tentang perjuangan pedagang ikan yang membutuhkan waktu satu dekade untuk menguasai keterampilan memilih tuna berkualitas baik.
Dengan algoritma pembelajaran, Tuna Scope mengoreksi data penilaian dari pedagang, yang mana setiap orang dapat memanfaatkan smartphone mereka dan membuat standar penilaian terpadu. “Itu berarti orang-orang dapat mengetahui bahwa mereka mendapatkan tuna yang lezat,” ucap Shimura dilansir Reuters.
Proyek pembuatan aplikasi ini telah dimulai pada Maret 2019 lalu, dengan mendatangi beberapa pelelangan ikan yang cukup besar di Yaizu serta Tsukiji. Serta mencari informasi bagaimana cara mereka selama ini untuk menentukan kualitas tuna yang baik. Tidak hanya itu, mereka juga mengolah lebih dari 4.000 potong tuna untuk mendapatkan data akurat yang disertai dengan sistem penilaian kualitas empat tahap.
Hingga saat ini, tim juga masih akan terus melakukan pengembangan teknologi yang mereka ciptakan di perusahaan periklanan Sojitz yang berada di luar Jepang agar terdapat standar penilaian kualitas tuna secara global. Dilansir dari Tuna Scope, setelah melakukan percobaan selama lima hari dengan menyajikan 1.000 piring makanan di restoran sushi di Tokyo. Sebanyak 90 persen pengunjung restoran telah puas terhadap penggunaan aplikasi yang mereka rintis.
Penulis: Endah Murniaseh
Editor: Alexander Haryanto