Menuju konten utama

Mengenal Apa Itu Teknologi Sandblasting, Jenis, & Cara Kerjanya

Teknologi Sandblasting dilakukan untuk mengatasi permukaan benda keras yang dipenuhi dengan kotoran. Ini cara kerja dan jenis-jenisnya. 

Mengenal Apa Itu Teknologi Sandblasting, Jenis, & Cara Kerjanya
Ilustrasi Teknologi Sandblasting. (FOTO/iStockphoto)

tirto.id - Sandblasting menjadi salah satu solusi untuk mengatasi permukaan benda keras yang dipenuhi dengan kotoran yang sulit dibersihkan.

Contohnya benda tersebut tertempel karat hingga sisa cat lama yang umumnya tidak begitu saja mudah dihilangkan. Lalu, apa itu sandblasting dan cara kerjanya?

Sandblasting adalah proses penyemprotan menggunakan material yang mampu mengikis (abrasif), seperti pasir silika atau steel grit, dengan bantuan mesin bertekanan tinggi di suatu permukaan.

Fungsi sandblasting yakni mengangkat material kontaminasi di permukaan tersebut. Sandblasting dapat diterapkan untuk menghilangkan karat, car, garam, oli, dan sebagainya.

Kehadiran sandblasting diadaptasi dari teknologi yang umumnya dipakai perusahaan bidang minyak dan gas, industri, hingga fabrikasi. Penggunaannya untuk mengupas dan membersihkan lapisan yang menutupi permukaan objek.

Objek yang dibersihkan akan optimal pada benda keras seperti benda berbahan metal atau besi. Selain menyingkirkan kotoran, sandblasting juga akan mengikis permukaan sehingga diperlukan objek dengan material keras yang tidak gampang rusak.

Pengikisan di permukaan benda membuat tekstur kasar. Tekstur tersebut akan dihaluskan dalam proses finishing dan membuat cat yang diaplikasikan setelah itu dapat melekat kuat. Di sisi lain, hasil kebersihan sandblasting sangat detail dan kotoran kontaminasi hilang mendekati sempurna.

Alat dan Jenis Sandblasting

Alat sandblasting memanfaatkan mesin kompresor yang dihubungkan dengan tabung dan selang untuk menembakkan material abrasif.

Jika diurai mesin sandblasting terdiri dari kompresor, tabung penyaring udara (airblast breathing air filters), tabung penampung pasir (blast pot), selang, nosel, dan piranti untuk operator sandblasting berupa helm.

Cara kerja sandblasting memiliki dua cara, yaitu dry sandblasting dan wet sandblasting. Perbedaan kedua proses tersebut yaitu:

1. Dry sandblasting

Dry sandblasting merupakan proses sandblasting yang diterapkan pada benda-benda yang terbuat dari bahan metal atau besi dan tidak memiliki risiko terbakar.

Contohnya sandblasting dilakukan pada tiang pancang, badan dan rangka mobil, badan kapal laut, dan sebagainya. Proses dilakukan penyemprotan bertekanan tinggi menggunakan material abrasif pada umumnya.

2. Wet sandblasting

Wet sandblasting adalah proses blasting yang diterapkan pada benda-benda terbuat dari metal atau besi, namun memiliki potensi terbakar.

Risiko terbakar ini turut mencakup lokasi benda ada di daerah yang berpotensi kebakaran seperti kilang minyak, pom bensin, dan sebagainya.

Prose wet sandblasting sama seperti umumnya, hanya saja pasir silika sebagai material abrasif ditambahkan bahan kimia tertentu.

Bahan kimia tersebut seperti antikarat yang mampu meminimalisasi percikan api yang keluar saat proses sandblasting dilakukan.

Tahapan dan Cara Kerja Sandblasting

Prosedur atau cara kerja sandblasting setidaknya memiliki 10 langkah yang harus dilakukan. Berikut urutan kerjanya:

1. Menyiapkan peralatan keselamatan

Peralatan yang dipakai dalam proses sandblasting antara lain kacamata pengaman, masker, baju lapangan, septu boots, dan sarung tangan.

2. Mempersiapkan area

Operator perlu memastikan area sandblasting steri dari benda yang tidak ada hubungannya dengan pengerjaan. Misalnya kunci pas, obeng, rantai, bor, amplas, gerinda, dan sebagai. Jika perlu, pasang peringatan agar orang lain tidak mendekat ke area sandblasting agar terhindar dari risiko keselamatan.

3. Menyiapkan semua peralatan sandblasting

Operator perlu memastikan semua peralatan sandblasting sudah tersedia lengkap. Alat sandblasting yaitu kompresor, tabung penyaring udara (airblast breathing air filters), tabung penampung pasir (blast pot), selang, nozzle.

4. Mengisi bak pasir

Pasir yang digunakan umumnya pasir silika dan pengisiannya tidak lebih dari 80 persen dari volume bak. Pasir dapat diisi kembali setelah berkurang sampai 40 persen. Mesin sandblasting tidak boleh dinyalakan jika tidak ada pasir di bak.

5. Membuka katup bak pasir

Katup bak perlu dibuka setelah pengisian pasir silika. Katup berguna sebagai jalan keluar pasir setelah diberi tekanan tinggi pada nozzle.

6. Menghidupkan mesin kompresor

Salah satu komponen mesin sandblasting ini untuk memberikan tekanan pada pasir silika. Gunakan mesin kompresor yang memakai sumber energi dari generator listrik atau setrum PLN.

7. Memulai proses sandblasting

Pasir akan keluar dari nozzle dan waktunya menerapkannya pada permukaan. Pegang selang dengan kuat karena tekanan tinggi memicu hentakan (recoil). Selang yang tidak dipegang erat dapat melompat dan berputar.

8. Atur nozzle pada jarak tepat

Nozzle perlu ditempatkan pada jarak tepat dari permukaan benda. Jika terlalu dekat dapat menimbulkan debu berlebihan. Nozel yang kejauhan jaraknya dengan permukaan, tidak efektif dalam melakukan pengikisan.

9. Pengikisan permukaan

Lakukan pengikisan pada permukaan sesuai kebutuhan. Tekstur kasar setelah sandblasting akan mempengaruhi hasil pengecatan setelah itu.

10. Finishing

Usai proses sandblasting, permukaan benda akan bersih dan bebas kotoran. Tekstur kasar yang ditimbulkan dapat dihaluskan menggunakan amplas manual hingga gerindra. Setelah itu finishing dapat dilakukan dengan pembilasan, pengecatan, coating, dan sebagainya.

Baca juga artikel terkait APA ITU SANDBLASTING atau tulisan lainnya dari Ilham Choirul Anwar

tirto.id - Otomotif
Kontributor: Ilham Choirul Anwar
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Yandri Daniel Damaledo