tirto.id - Seseorang yang aktif dan energik dalam beraktivitas sangat berpengaruh terhadap kesehatan. Malas bergerak bertentangan dengan gaya hidup yang sehat dan ilmu pengetahuan. Sehingga aktivitas manusia dari yang semula health lifestyle berubah menjadi sedentary lifestyle atau gaya hidup sedentari.
Kegiatan sedentari merupakan kegiatan yang mengacu pada jenis aktivitas yang dilakukan di luar waktu tidur, dengan karakteristik keluaran kalori sangat sedikit yakni <1.5 METs.
Kegiatan ini memiliki peluang risiko 4,7 kali lebih besar menjadi obesitas dibandingkan remaja aktif olahraga.
Hal ini sejalan dengan penelitian (Sartikadalam Puspasari 2017:310) yang menyatakan bahwa anak yang tidak rutin melakukan aktivitas fisik memiliki risiko obesitas sebesar 1,35 kali dibandingkan dengan responden yang rutin melakukan aktivitas.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga memperkirakan fisik yang tidak aktif menyebabkan sekitar 22 persen penyakit jantung iskemik, 10-16 persen diabetes, tekanan darah tinggi, kadar kolesterol darah tinggi, kardiovaskular yang lebih tinggi, dan 2 juta kematian di seluruh dunia setiap tahunnya.
Contoh Kegiatan Sedentari
Berikut adalah beberapa contoh perilaku kegiatan sedentari, seperti dikutip dari lamanKemenkes RI:
- Berbaring atau duduk terlalu lama, seperti menonton tv, bermain video game, duduk lama di depan komputer.
- Anak-anak pergi ke sekolah diantar menggunakan kendaraan meski jaraknya dekat.
- Seseorang pergi ke toko atau mini market dengan jarak yang dekat menggunakan kendaraan.
- Kurang berolahraga.
Cara Mengatasi kebiasaan Hidup Sedentari
Melihat dampaknya terhadap kesehatan, maka diperlukan langkah-langkah untuk mengurangi gaya hidup sedentari. Langkah tersebut di antaranya untuk menerapkan kebiasaan baru yang menumbuhkan gaya hidup lebih aktif.
Berikut ini adalah cara mengatasi gaya hidup sedentari:
1. Rajin Berolahraga
Olahraga adalah salah satu aktivitas fisik yang perlu dilakukan secara teratur setiap hari. Contohnya dengan bersepeda saat bepergian ke tempat-tempat yang dekat, atau malah bersepeda ke kantor atau sekolah. Cukup luangkan 30 menit per hari.
2. Konsumsi Buah dan Sayur
Selain rendah kalori dan kaya vitamin serta mineral, buah dan sayur juga tinggi serat yang baik untuk memperlancar pencernaan. Di samping itu, ada kandungan antioksidan di dalamnya yang bisa menangkal radikal bebas hingga risiko kanker.
3. Stop Merokok
Selain membuang-buang uang, kebiasaan merokok juga membahayakan kesehatan karena kandungan racun yang terdapat di dalamnya. Apalagi, merokok juga meningkatkan risiko penyakit mematikan seperti kanker hingga impotensi dan gangguan kehamilan, serta janin.
4. Jaga Berat Badan
Selain menimbulkan masalah kepercayaan diri, berat badan berlebih bisa meningkatkan risiko berbagai penyakit seperti diabetes. Sementara itu, berat badan yang kurang berkaitan dengan nutrisi yang buruk, seperti malnutrisi, kekurangan vitamin, osteoporosis, dan anemia.
5. Jaga Kesehatan Mental
Selain tubuh, jaga juga kondisi kesehatan mental dan pikiran. Caranya adalah dengan mengelola stres dan membangun lingkungan pergaulan yang positif. Soalnya, tekanan pada pikiran juga bisa memengaruhi fisik.
6. Cukup Beristirahat
Setelah beraktivitas seharian, pastikan Anda beristirahat dengan cukup, yaitu tidur selama 6-7 jam di malam hari. Hal ini akan memulihkan kondisi tubuh dan kinerja berbagai organ hingga sel-sel penting, dan pastinya menyegarkan pikiran agar bebas stress.
Penulis: Olivia Rianjani
Editor: Maria Ulfa