tirto.id - Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mencatat di sepanjang 2020, ekspor perhiasan Indonesia mengalami kenaikan 24,21 persen. Dengan kenaikan tersebut, selama pandemi RI mendapat pemasukan sekitar $8,2 miliar.
"Ekspor perhiasan naik 24,21 persen secara year on year," kata Lutfi dalam Konferensi Pers 'Trade Outlook 2021' secara virtual, Jumat (29/1/2021).
Perhiasan menempati urutan ke-5 pada ekspor nonmigas Indonesia dengan kontribusi sebesar 5,3 persen. Lutfi menjelaskan, hampir 80 persen produk perhiasan asal RI diekspor ke Singapura, Swiss, dan Jepang.
“Perhiasan menjadi sektor penting karena merupakan sektor padat karya yang melibatkan banyak pengrajin dan usaha kecil menengah (UKM). Ekspor perhiasan yang maju menunjukkan besarnya kreativitas pengrajin Indonesia, termasuk juga dalam hal pemasarannya,” kata dia.
Jika dilihat dari negara tujuan pengiriman, maka Singapura menjadi negara tujuan ekspor terbesar karena sebanyak 37 persen perhiasan yang dibuat Indonesia dikirim ke sana. Disusul 30 persen dikrim ke Swiss dan 12 persen ke Jepang, 10 persen ke Hong Kong, 7 persen ke Amerika Serikat dan 4 persen ke Australia.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Abdul Aziz