tirto.id - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita berencana untuk menutup sejumlah atase perdagangan serta Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) pada sejumlah negara.
Hal itu ditempuh lantaran kantor-kantor tersebut sudah tak produktif dan tak lagi mampu meningkat volume ekspor Indonesia.
"Atase dagang ada beberapa yang kita tutup dan kita alihkan perkembangannya ke depan. Bahkan ada masukan yang ekstrim dari KBRI, kalau sekarang di KBRI ada fungsi ekonomi, buat apalagi ada atase perdagangan," ujar Mendag Enggartiasto, di Hotel Shangrila, Jakarta Pusat, Rabu (14/3/2019).
Beberapa negara yang atas perdagangannya ditutup adalah ITPC di Lyon, Prancis serta ITPC Barcelona di Spanyol.
Di sisi lain, Mendag Enggartiasto menargetkan ada atase dagang atau ITPC adalah Pakistan, Tunisia, Mozambik dan Turki.
"Di Turki kita masih menimbang-nimbang apakah akan dibuka di Ankara atau di Istanbul," tutur dia.
Kendati demikian, kata Enggar, momentum reposisi dan reorientasi atase perdagangan dan ITPC itu akan terus dipantau agar bisa memberikan hasil yang optimal.
Reposisi yang dilakukan dengan memperhatikan potensi peningkatan nilai ekspor di masa depan. Sedangkan reorientasi mengedepankan perubahan paradigma dan perilaku dari agen pemerintah yang birokratis menjadi intelijen pasar yang gesit dan responsif.
Selain itu, akan dilakukan pula penyelesaian perundingan untuk mendorong peningkatan ekspor. Saat ini masih dibahas sejumlah perjanjian perdagangan bebas.
Di antaranya, ASEAN Economic Community, ASEAN-Australia-New Zealand Free Trade Agreement, ASEAN-India Free Trade Agreement, serta peninjauan kembali Indonesia-Jepang Economic Partnership Agreement.
Penulis: Hendra Friana
Editor: Zakki Amali