Menuju konten utama

Menag Yaqut Optimistis Ibadah Haji 2024 Berjalan Lancar

Menag Yaqut memastikan kesiapan pelaksanaan haji sudah dilakukan mulai dari akomodasi hingga penginapan.

Menag Yaqut Optimistis Ibadah Haji 2024 Berjalan Lancar
Petugas mengecek kelengkapan dokumen jemaah calon haji saat pemberangkatan di Asrama Haji Embarkasi Kota Medan, Sumatera Utara, Senin (13/5/2024).ANTARA FOTO/Fransisco Carolio/tom.

tirto.id - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas optimistis pelaksanaan ibadah Haji 1445 Hijriah atau 2024 akan berjalan lancar. Yaqut mengaku sudah memeriksa semua pelayanan dan memastikan semuanya siap.

"Siap Insyaallah sudah siap. Saya sudah cek ke sana semua layanan diperuntukkan jemaah insyaallah sudah siap semua," kata Yaqut saat ditemui di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (15/5/2024).

Yaqut mengatakan kepastian kesiapan pelaksanaan haji sudah dilakukan mulai dari akomodasi hingga penginapan. Yaqut pun mengaku pemerintah sudah memitigasi masalah kesehatan jemaah haji sehingga mereka bisa mengikuti ibadah dengan baik di Arab Saudi.

Ia mengatakan, pemerintah baru memberangkatkan dan membolehkan pelunasan biaya calon jemaah haji jika memenuhi syarat kesehatan.

Di sisi lain, Yaqut meminta doa semoga pelaksanaan haji tahun ini berjalan lancar. Ia pun berharap agar para jemaah haji bisa menjaga kesehatan saat beribadah di tanah suci.

"Dijaga kesehatannya," ujar Yaqut singkat.

Pemerintah mulai memberangkatkan jemaah haji pada tahun 2024. Mengacu pada data Sistem Informasi Komputerisasi Haji Terpadu (SISKOHAT), hingga pagi hari ini sebanyak 25.331 jemaah yang terbagi dalam 65 kloter diberangkatkan. Sementara total jemaah yang sudah tiba sebanyak 23.151 jemaah yang terbagi dalam 59 kloter.

Di Arab Saudi, pemerintah, lewat Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menyiapkan program badal haji di setiap operasional penyelenggaraan ibadah haji. Program ini menjadi bagian dari layanan yang disiapkan bagi jemaah yang memenuhi kriteria.

Kepala Biro Humas, Data dan Informasi Kementerian Agama Akhmad Fauzin menjelaskan, ada tiga kelompok jemaah yang bisa dibadalhajikan. Pertama, jemaah yang wafat di asrama haji Embarkasi atau Embarkasi Antara, saat dalam perjalanan keberangkatan ke Arab Saudi, atau di Arab Saudi sebelum wukuf di Arafah.

"Kedua, jemaah yang sakit dan tidak dapat disafariwukufkan. Ketiga, jemaah yang mengalami gangguan jiwa," kata Akhmad Fauzin dalam keterangan persnya di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Selasa (14/5/2024).

Baca juga artikel terkait HAJI 2024 atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Bayu Septianto