tirto.id - Kadang-kadang hal remeh ternyata bisa merugikan bagi jemaah haji saat melalui proses pengecekan di imigrasi bandara. Misalnya masalah barang bawaan yang diselotip atau lakban secara berlebihan di koper bagasi atau kabin.
Di keimigrasian Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Kota Madinah, banyak koper jemaah yang mengundang kecurigaan petugas pemeriksaan barang di X Ray Bandara. Ternyata para petugas curiga dengan barang-barang yang dilakban secara berlebihan.
Kepala Daerah Kerja (Daker) PPIH Bandara, Abdillah, menyarankan bagi jemaah yang belum berangkat ke Tanah Suci agar mengurangi penggunaan selotip itu. Sebab, selotip berlebihan berpotensi dibongkar petugas di bandara.
“Mohon jemaah haji jangan menggunakan selotip berlebihan di barang bawaan. Sebab, hal tersebut mengundang kecurigaan petugas pemeriksaan barang di X Ray Bandara Arab Saudi. Kejadian ini hampir terjadi di semua kloter yang mendarat di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah,” kata dia, Selasa, 14 Mei 2024.
Meski barang yang dibawa jemaah haji bukan barang berbahaya (misalnya mie instan, baju, sandal dan makanan kering), tapi karena diselotip secara berlebihan, akhirnya berujung tas dan koper dibuka petugas bandara. Ini bisa menghambat proses pergerakan jemaah lainnya.
Sementara itu, untuk update keberangkatan jemaah gelombang pertama berdasar data dari Sistem Informasi Komputerisasi Haji Terpadu (SISKOHAT), hingga pagi hari ini sebanyak 25.331 jemaah yang terbagi dalam 65 kloter diberangkatkan. Sementara total jemaah yang sudah tiba sebanyak 23.151 jemaah yang terbagi dalam 59 kloter.
Penulis: Muhammad Taufiq
Editor: Abdul Aziz