tirto.id - Grindeks, sebuah produsen obat-obatan dari Latvia, mengakui bahwa meldonium akan mengendap lama di tubuh orang yang mengonsumsinya, termasuk di tubuh para atlet asal Eropa Timur yang diketahui sebagai konsumen utamanya. Salah satu atlet yang diketahui telah menggunakan meldonium adalah bintang tenis dunia asal Rusia, Maria Sharapova.
Kandungan obat yang sudah ditetapkan Badan Antidoping Dunia (WADA) sebagai obat terlarang untuk atlet karena bisa termasuk kategori doping sejak 1 Januari 2016 tersebut bahkan bisa bertahan hingga beberapa bulan sejak pemakaian pertamanya.
Menurut Grindeks, meldonium punya reaksi antara 4 hingga 6 jam setelah pemakaian. Namun, untuk hilang dari tubuh sepenuhnya bisa memakan waktu beberapa bulan, tergantung durasi perawatan, dosis, atau tingkat sensitivitas metode tes.
Banyak atlet, terutama yang berasal dari Eropa Timur, yang akhirnya dinyatakan positif doping sejak awal tahun 2016 lalu. Fakta yang dikemukakan Grindeks bisa menjadi penjelasan mengapa fenomena tersebut mencuat meskipun pada bulan Oktober 2015 WADA sudah mengingatkan bahwa meldonium akan masuk dalam daftar obat terlarang.
Sedikitnya ada 16 atlet asal Rusia yang terbukti mengunakan meldonium. Beberapa di antaranya adalah peraih medali emas di Olimpiade Musim Dingin 2014, serta sang bintang berparas cantik di lapangan tenis, Maria Sharapova.
Meldonium termasuk mudah didapatkan di pasaran Eropa Timur walaupun tanpa resep dokter. Bahkan, pemakaian meldonium di kalangan atlet negara-negara tersebut tergolong sebagai hal yang lazim. Sedangkan di Amerika Serikat, obat tersebut sudah sejak lama dilarang untuk dikonsumsi atlet.
Sharapova sendiri sudah mengonsumsinya sejak 10 tahun yang lalu karena memiliki masalah kesehatan. Saat mengikuti turnamen Australia Terbuka bulan Januari 2016 lalu di tubuh Sharapova juga masih mengendap zat meldonium. Hingga akhirnya pada Selasa (8/3/2016), petenis berusia 28 tahun itu mengaku positif doping.