tirto.id - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, mengaku sempat memanggil Yasonna H. Laoly sebelum dia didepak dari kursi Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) oleh Presiden Joko Widodo.
Pertemuan itu, kata Megawati, untuk mengonfirmasi kabar reshuffle kabinet yang santer beredar.
"Waktu ada isu reshuffle saya panggil Pak Yasonna, 'kamu mau sedih atau nangis?' saya tanya ke Pak Yasonna," ungkap Megawati saat menggelar jumpa pers pengumuman calon kepala daerah di DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (22/8/2024).
Yosonna, ujar Megawati, menjawab dirinya tidak merasa sedih meskipun terkena kocok ulang kabinet. Megawati pun mengacungkan dua jempol kepada Yasonna.
"Dijawab (Yasonna) 'Enggak bu, saya siap!', good," tutur Megawati.
Diwartakan sebelumnya, Ketua DPP PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo, menuding pergantian Yasonna H. Laoly dari jabatan Menkumham tidak mengedepankan kepentingan masyarakat. Ia menilai reshuffle itu sebagai langkah politik Presiden Jokowi.
"Enggak, ini [reshuffle Yasonna] full politik, full politik," katanya di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (19/8/2024) lalu.
Ganjar mengingatkan, Yasonna sudah menjadi Menkumham sejak periode pertama Jokowi atau sejak 2014. Yasonna dinilai tidak pernah memiliki performa buruk.
Dengan latar belakang tersebut, Ganjar lantas bertanya-tanya mengapa baru sekarang Yasonna di-reshuffle. Ia juga menyoroti reshuffle Arifin Tasrif dari jabatan Menteri ESDM.
"Hanya menjadi pertanyaan kira-kira adalah kenapa reshuffle dilakukan? Kalau atas dasar performance, rasa-rasanya hampir 10 tahun kalau Pak Laoly sih oke ya. Dari ESDM juga saya kira oke, kecuali ada masalah," pungkas dia.
Penulis: Ayu Mumpuni
Editor: Fahreza Rizky