Menuju konten utama

Mata Ganti Mata, Simbol Baru Demonstrasi Hong Kong

Demonstrasi Hong Kong memiliki simbol baru: mata ganti mata.

Mata Ganti Mata, Simbol Baru Demonstrasi Hong Kong
Pengunjuk rasa anti rancangan undang-undang ekstradisi menghindari gas air mata saat berunjuk rasa di Tsim Sha Tsui di Hong Kong, China, Minggu (11/8/2019). ANTARA FOTO/REUTERS/Issei Kato/aww/cfo

tirto.id - Mata ganti mata menjadi simbol baru demonstrasi Hong Kong memperjuangkan demokrasi. Hal ini bermula dari kejadian seorang perempuan yang mata kanannya berdarah karena terkena sebuah bean bag round, sebuah senjata polisi antihuru-hara berupa cangkang senapan berisi beton.

Salah seorang kontributor media WIRED, Timothy McLaughlin, mengunggah sebuah foto yang memperlihatkan gambar kartun seorang perempuan yang mata kanannya ditutupi perban dengan bercak darah.

"Seorang perempuan muda yang ditembak mata kanannya oleh polisi Hong Kong dengan bean bag round segera menjadi kemarahan massa atas kepolisian dan taktik mereka. Massa kembali berunjuk rasa di Bandara siang ini," twitnya.

Ratusan orang kemudian berkumpul dan meneriakkan, "Mata ganti mata!" berulang kali. Beberapa mengenakan perban dengan diberi bercak merah di mata kanan mereka sebagai bentuk dukungan terhadap demonstran yang terluka tersebut.

Jumat (16/8/2019), foto perempuan tersebut terpampang di poster, pamflet, dan plakat dengan darah dari mata mengalir ke pipi, seperti wajah Maddona yang menangis, The Guardian melaporkan.

Richard Scotford, seorang jurnalis yang berada beberapa meter kala kejadian itu mengatakan bahwa tembakan api diluncurkan ke arah demonstran di jalan. Di sana banyak jurnalis dan relawan P3K dalam rompi anti-peluru.

"Benda putih berat itu juga sempat melewati wajah saya sebelum mengenai gadis tersebut," ujarnya merujuk pada bean bag round yang ditemukan menyangkut di kacamata gadis itu.

Bagi sebagian demonstran, kecacatan dan buta sebagian yang disebabkan oleh tindakan polisi tersebut mendorong langkah-langkah yang lebih radikal, termasuk gagasan untuk membawa Hong Kong pada titik kehancuran untuk dibangun kembali.

"Banyak orang telah terluka dan berdarah, [...] mati bersama adalah yang kita perlukan. Biarkan Hong Kong sampai di titik nol dan mereka yang benar-benar cinta Hong Kong yang tersisa," ujar salah satu demonstran memberi dukungan kepada saudari mereka tersebut.

Bean bag round adalah salah satu senjata polisi antihuru-hara yang dapat melumpuhkan namun tidak mematikan, selain senapan api dan gas air mata. Di sisi demonstran, mereka memiliki senjata berupa bom bensin yang akan melukai jika meledak, namun tidak punya kekuatan membunuh.

Polisi antihuru-hara selalu mengawal jalannya demonstrasi. Bom bensin dari para demonstran sempat melukai seorang polisi pada unjuk rasa Minggu (11/08/2019) di Nathan Road, wilayah unjuk rasa yang dekat dengan markas kepolisian, South China Morning Post memberitakan dalam sebuah video.

Demonstrasi terus dilakukan masyarakat guna memperjuangkan lima hal dari pemerintahan Hong Kong, yaitu menghapus sepenuhnya RUU Ekstradisi, menarik sebutan "rusuh" kepada para demonstran, mencabut tuduhan kriminal bagi para demonstran, melakukan investigasi menyeluruh atas tindakan kekerasan yang dilakukan kepolisian, dan membubarkan dewan legislatif saat ini yang pro Cina dan menerapkan hak pilih universal ganda (demokrasi berbasis rakyat).

Baca juga artikel terkait DEMONSTRASI HONG KONG atau tulisan lainnya dari Anggit Setiani Dayana

tirto.id - Politik
Kontributor: Anggit Setiani Dayana
Penulis: Anggit Setiani Dayana
Editor: Ibnu Azis