Menuju konten utama

Masyarakat Ramai Piknik di MRT Dinilai Merupakan Hal yang Wajar

Elisa Sutanudjaja, Direktur Rujak Center for Urban Studies, tidak melihat permasalahan sejumlah masyarakat yang duduk-duduk dan piknik bersama keluarga di stasiun MRT Jakarta sebagai hal yang benar atau salah, melainkan lebih ke praktik budaya.

Masyarakat Ramai Piknik di MRT Dinilai Merupakan Hal yang Wajar
Suasana gerbong MRT (Mass Rapid Transit) saat uji coba publik di Stasiun Bundaran HI, Jakarta, Selasa (19/3/2019). tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Di sosial media, banyak pihak mengomentari soal sejumlah masyarakat yang duduk-duduk dan piknik bersama keluarga di stasiun MRT Jakarta.

Elisa Sutanudjaja, Direktur Rujak Center for Urban Studies, tidak melihat permasalahan tersebut sebagai hal yang benar atau salah, melainkan lebih ke praktik budaya.

"Ini tantangan dan sentilan, sekaligus bisa jadi inspirasi bagi MRT Jakarta mengenai operasional MRT di akhir pekan," kata Elisa kepada reporter Tirto saat dihubungi pada Minggu (24/3/2019).

Elisa juga melihat praktik tersebut justru menandakan masyarakat antusias dengan cara menghadiri MRT Jakarta.

"Ini buat saya positif untuk masa depan dan kampanye transportasi publik di Jabodetabek," tambahnya.

Selain itu, Elisa juga melihat piknik bersama keluarga adalah tradisi dan kebiasaan yang baik.

Dengan itu, jika menggunakan transportasi umum seperti Transjakarta, ataupun KRL di akhir pelan, umumnya pada jam-jam tertentu menemui kelompok yang hendak berpiknik.

"Jadi pengalaman bertransportasi publiknya menjadi bagian dari ritual pikniknya," ujar Elisa.

Elisa juga menilai hanya dengan MRT dan Subway begitu steril di banyak kota lain, bukan berarti masyarakat bisa langsung menghakimi mereka yang melakukan piknik di sana.

"Mereka juga belum tentu pernah keluar negeri dan melihat praktik seperti apa sih naik MRT," kata Elisa.

"Lagipula MRT ada di Jakarta kan tidak eksklusif hanya untuk orang-perorang yang berdasi dan wangi saja," tambahnya.

Dengan itu, Elisa menilai MRT Jakarta perlu untuk melihat fenomena ini justru sebagai masukan bagi mereka.

"Mereka harus siap jadi “destinasi wisata” juga. Entah itu dengan sediakan ruang tertentu atau segera mungkinkan taman-taman yang bisa akomodasi piknik, hingga integrasi antar moda yang baik (misalnya dengan Transjakarta), untuk mengantar mereka ke tempat piknik yang lebih sesuai," jelas Elisa.

Elisa berharap agar MRT Jakarta tidak mengambil langkah antipati dan malah bertindak kasar terhadap kelompok orang yang melakukan piknik.

"Karena sekali lagi, transportasi publik itu sarana edukasi juga, agar mereka makin siap menjadi warga kota yang sesungguhnya. Biarkan mereka belajar secara pelan-pelan," pungkas Elisa.

Elisa menilai sejumlah transportasi publik yang hadir di Jakarta justru dapat menjadi wadah untuk belajar menjadi warga kota, "yang tahu antre, tepat waktu, berbagi tempat dan menghormati serta sensitif pada kebutuhan prioritas".

Baca juga artikel terkait KERETA MRT atau tulisan lainnya dari Fadiyah Alaidrus

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Fadiyah Alaidrus
Penulis: Fadiyah Alaidrus
Editor: Nur Hidayah Perwitasari