Menuju konten utama

Massa Aksi di Bawaslu Sempat Ricuh Saat Dibubarkan Polisi

Massa peserta aksi di kantor Bawaslu sempat ricuh saat diminta untuk meninggalkan lokasi aksi.

Massa Aksi di Bawaslu Sempat Ricuh Saat Dibubarkan Polisi
Massa yang mengatasnamakan Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat melakukan aksi menolak hasil Pemilu 2019 di depan Gedung Bawaslu, Jakarta, Selasa, (21/5/2019). tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Situasi di sekitar kantor Bawaslu RI, Jakarta sempat tegang pada sekitar pukul 20.00 WIB, Selasa malam (21/5/2019). Begitu massa selesai salat tarawih bersama, kepolisian mulai bersiap untuk membubarkan massa.

Massa aksi semula berangsur-angsur mulai meninggalkan lokasi aksi setelah melaksanakan salat Tarawih bersama di depan Bawaslu.

Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Edhy terlihat hadir sekitar pukul 20.10 WIB. Kapolres Jakarta Pusat Kombes Harry Kurniawan pun mulai menaiki mobil pengendali massa. Ia membujuk massa untuk mundur.

Namun, sejumlah massa malah bersitegang dengan aparat kepolisian meski sejumlah orator mulai mengajak mereka untuk meninggalkan kantor Bawaslu.

"[Massa] Yang depan polisi mundur!" Teriak seorang orator di perempatan jalan dekat kantor Bawaslu.

Akan tetapi, sebagian massa ada yang masih enggan mundur. Tiba-tiba ada kontak antara massa dengan polisi.

Orator pun kembali berusaha mengajak massa agar tidak bersitegang dengan aparat kepolisian.

"Hati, hati, hati, hati, provokasi," teriak massa.

Hingga pukul 20.31 WIB, sebagian massa masih berada di depan gedung Bawaslu meski sebagian sudah mulai meninggalkan lokasi aksi.

Baca juga artikel terkait PEMILU 2019 atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Politik
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Addi M Idhom