tirto.id - Direktur Eksekutif Indonesia Political Review, Ujang Komarudin mengatakan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 01, Ma'ruf Amin lebih diuntungkan dibandingkan cawapres 02, Sandiaga Uno jika pada tema pendidikan debat pilpres ketiga nanti membahas terkait isu pesantren.
"Pak Ma'ruf [lebih diuntungkan dibanding Sandi], karena dia punya otoritas atas hal tersebut," ujarnya kepada reporter Tirto, Kamis (14/3/2019) malam.
Kemudian Dosen Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) itu menilai program yang ditawarkan kedua kandidat terkait pendidikan pesantren yang dapat menarik suara dari jutaan santri.
Diketahui saat ini jumlah santri sebanyak 3.962.700 terdiri dari 25.938 pesantren yang ada di seluruh Indonesia berdasarkan data Kementerian Agama (Kemenag).
Ujang menilai, program capres-cawapres Jokowi-Ma'ruf melalui Kartu Indonesia Pintar (KIP) plus, menambah anggaran pesantren, dan meningkatkan kesejahteraan guru dapat menarik suara dari jutaan santri tersebut.
Pasalnya, cawapres 01 itu sebagai seorang ulama sepuh dan juga kebanyakan pesantren dari Nahdatul Ulama (NU), sehingga menjadi daya tarik santri untuk memilih Ma'ruf.
"Saya rasa akan disambut oleh kalangan pesantren. Itulah yang sebenarnya ditunggu oleh pesantren, ada perubahan, mindset dari pemerintah agar membuat pesantren lebih modern, yang lebih bermanfaat bagi Indonesia," ucapnya.
Kemudian, ia menanggapi program yang ditawarkan Sandi untuk memberikan bekal wirausaha dan beasiswa kepada para santri di pesantren. Meskipun program tersebut bagus, tetapi belum tentu disambut oleh 3.962.700 santri yang terdiri dari 25.938 pesantren.
Lantaran, Sandi bukan seorang ulama dan memiliki basic sebagai santri.
"Katakanlah kalaupun ada program itu [wirausaha dan beasiswa], belum tentu jadi daya tawar yang menarik bagi para santri," kata Ujang.
Sehingga Ujang menilai, jika debat cawapres nanti membahas terkait isu pendidikan pesantren, cawapres yang akan menarik dukungan para santri adalah Ma'ruf Amin. Karena sudah dikenal sebagai ulama sepuh yang menjadi panutan para santri.
"Saya yakin program-program itu lebih menarik Ma'ruf Amin karena otoritasnya itu [sebagai ulama sepuh]," pungkasnya.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Maya Saputri