tirto.id - Kecelakaan yang dialami Marc Marquez di Grand Prix Italia adalah kunci kembali terbukanya kembali perebutan gelar juara MotoGP 2018. Karena Marquez tidak mendapatkan angka, kini jaraknya dari para pesaing semakin menyempit. Bagi Andrea Dovizioso, ini bagaikan 'emas'.
Marc Marquez memang mampu menyelesaikan GP Italia pada Minggu (36/2018). Namun, ia hanya ada di urutan ke-16. Momentum besar terjadi di lap kelima, kala Marquez tidak dapat mengendalikan motornya, lantas sempat keluar lintasan dan 'menyentuh' gravel.
Akibat kejadian itu, Marquez tidak dapat bersaing dengan yang lain. Ia berjarak 39,311 detik dari sang juara GP Italia, Jorge Lorenzo. Bahkan dari Franco Morbidelli, peringkat ke-15 yang berhak mendapatkan satu angka, Baby Alien memiliki perbedaan 13 detik.
Dengan kehilangan angka sama sekali di grand prix yang digelar di Sirkuit Mugello, Marc Marquez tetap bertahan di 95 poin. Jaraknya dari Valentino Rossi, pesaing terdekat, menyempit jadi 23 poin. Demikian pula dengan para pemburu gelar lainnya: Maverick Vinales, Andrea Dovizioso, Johann Zarco, Danilo Petrucci, hingga Andrea Iannone. Selisih kini makin pendek.
Tidak salah jika Andrea Dovizioso menyebutkan, kecelakaan Marc Marquez pekan lalu adalah berkah tersendiri untuk pebalap MotoGP lain. Marquez, yang sempat meraih tiga gelar juara seri secara beruntun, ternyata pebalap Spanyol itu bisa juga sial.
"Segalanya (peluang juara) sedikit terbuka lagi dan saya percaya (setelah GP Italia) situasinya lebih baik meskipun masih ada selisih yang besar.
“Jika Anda melihatnya dari sudut pandang ini, [perbedaan 29 poin antara Marquez dan Dovizioso] ada perbedaan yang banyak, tetapi, mengingat masih banyak balapan yang masih harus dilalui, hasil hari ini seperti emas," ungkap Dovizioso dikutip laman Motorsport.com.
Andrea Dovizioso sendiri mengakhiri GP Italia sebagai runner-up. Ini adalah podium kedua sang pebalap Italia dalam enam balapan awal MotoGP 2018. Sebelumnya, Dovi mencatatkan gelar juara di Grand Prix Qatar, tetapi kemudian meraih serangkaian hasil buruk, termasuk dua kali gagal finis di GP Spanyol dan GP Perancis.
Namun, lompatan terpenting dilakukan oleh Valentino Rossi. Pebalap Yamaha itu tidak pernah lagi meraih hasil buruk sejak finis di urutan ke-19 dalam Grand Prix Argentina. Rossi bahkan sudah mencatatkan tiga podium musim ini, semuanya adalah peringkat ketiga, yaitu di GP Qatar, GP Perancis, dan GP Italia.
Konsistensi meraih poin besar itulah yang membuat Valentino Rossi bisa berada di atas lawan-lawan lain kecuali Marc Marquez. Di usia yang semakin tua, 39 tahun, pencapaian The Doctor hingga seri keenam MotoGP 2018 ini menunjukkan kapasitasnya. Namun, sampai kapan ia bertahan di posisi tersebut akan menjadi pertanyaan.
Faktanya, baik Rossi maupun rekan setimnya, Maverick Vinales, belum pernah menjadi juara seri. Artinya, motor YZR M1 milik Yamaha ada di bawah Honda yang meraih empat gelar, dan Ducati yang sudah memenangi dua seri.
Editor: Fitra Firdaus