tirto.id - Honda berpeluang menduetkan Jorge Lorenzo dan Marc Marquez sejak MotoGP 2019. Tim asal Jepang tersebut dapat memilih Lorenzo sebagai pengganti ideal untuk Dani Pedrosa yang meninggalkan mereka akhir musim ini berdasarkan kesepakatan bersama.
Kompetisi MotoGP 2018 belum berjalan setengah musim, namun pikiran Repsol Honda sudah bercabang untuk mencari pendamping Marc Marquez musim depan. Saat ini, satu-satunya pebalap elite yang masih dapat dibujuk bergabung hanyalah Jorge Lorenzo.
Pebalap Spanyol kelahiran 4 Mei 1987 tersebut baru saja meraih kemenangan pertama bersama Ducati pada Grand Prix Italia akhir pekan lalu. Namun, nasib Jorge Lorenzo terkatung-katung. Ia belum memiliki tim musim depan. Kontraknya di Ducati yang akan habis akhir musim ini tidak akan diperpanjang.
"Di satu sisi, saya sangat bahagia. Ini mungkin salah satu balapan terbaik dalam hidup saya. Kemenangan terbaik dalam hidup saya. Tetapi di sisi lain, saya sedih.
"Jika saya memiliki elemen-elemen yang saya butuhkan (untuk menjadi juara lebih cepat), saya bisa memiliki lebih banyak podium lebih awal, saya bisa menang sebelum balapan ini," kata Lorenzo dikutip laman Motorsport.com sesaat setelah menaklukkan Mugello pada Minggu (3/6/2018).
Perpisahan Jorge Lorenzo dan Ducati adalah angin segar bagi Honda. Pasalnya, X-Fuera bisa disandingkan dengan sesama pebalap Spanyol sekaligus sesama juara dunia, Marc Marquez. Lorenzo total sudah menjadi juara MotoGP tiga kali, sementara Marquez empat kali.
Dilihat dari sudut pandang kualitas, memakai Jorge Lorenzo berarti memberikan Honda dua kartu yang sama kuatnya. Honda akan menjadi satu-satunya tim dengan dua juara dunia musim depan. Ini berbeda dengan Yamaha yang hanya memiliki Valentino Rossi, atau Ducati dan Suzuki yang sama sekali tak mempunyai pebalap yang pernah jadi orang nomor satu di MotoGP.
Namun, keberadaan Jorge Lorenzo di Honda dapat pula menimbulkan konflik. Ketika berada di Yamaha, X-Fuera sempat terlibat perang kalimat berkepanjangan dengan Valentino Rossi, yang berujung pada kepergiannya ke Ducati.
Jorge Lorenzo memiliki hubungan yang baik dengan Marc Marquez. Namun, selama ini hal itu terjadi karena keduanya berada di dua tim yang berbeda. Memasukkan Lorenzo dan Marquez dalam satu tim ibarat memiliki dua ayam jago di kandang yang sama. Padahal, sebuah tim biasanya memiliki satu pebalap andalan, dan yang lain adalah pebalap kedua. Marquez sudah menikmati peran sebagai pebalap andalan itu sejak ia menjadi juara MotoGP 2013.
Di sisi lain, Jorge Lorenzo meninggalkan Yamaha ke Ducati dengan harapan dia yang akan menjadi pebalap andalan. Selama di Yamaha, ia harus berbagi posisi dengan Valentino Rossi. Bahkan beberapa kali Yamaha lebih mengistimewakan The Doctor.
Ketika di Ducati, Jorge Lorenzo sempat mendapatkan hak sebagai pebalap andalan, sampai Andrea Dovizioso tampil lebih baik daripada dirinya musim lalu, dengan menjadi runner-up MotoGP 2017. Melempemnya Lorenzo musim lalu juga berimbas pada penawaran gaji lebih rendah yang sempat disodorkan Ducati kepadanya.
Jika Lorenzo bergabung ke Honda, maka dia kemungkinan harus mampu menerima posisi sebagai pebalap kedua, di bawah bayang-bayang Marc Marquez. Posisi yang sama pernah dirasakan Dani Pedrosa, pebalap dengan skill luar biasa, tetapi pada akhirnya tidak pernah menjadi juara MotoGP sepanjang kariernya.
Terkait hal ini, laman resmi MotoGP menautkan berita, "Sky Sport Italia melaporkan Jorge Lorenzo telah menandatangani kontrak dua tahun dengan Repsol Honda untuk bermitra dengan Marc Marquez. Hal ini menyusul pengumuman Dani Pedrosa akan meninggalkan HRC di akhir musim.
(Andai hal ini terjadi) maka akan tercipta line-up dengan gabungan 11 gelar juara dunia dalam tim.Ini juga akan memberi Lorenzo kesempatan untuk menjadi salah satu dari sedikit pebalap yang memenangkan lomba dengan tiga mesin yang berbeda."
Editor: Fitra Firdaus