tirto.id - Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Daoed Joesoef meninggal dunia pada Selasa (23/1/2018) pukul 23.55 WIB di RS Medistra, Jakarta pada usia 91 tahun. Jenazah akan dimakamkan di Makam Giri Tama, Tonjong, Bogor, Jawa Barat diberangkatkan dari rumah duka pukul 12.00 WIB siang ini.
Bambang Pharmasetiawan, menantu Daoed Joesoef, mengonfirmasi kabar meninggalnya mantan Mendikbud era Soeharto ini.
"Meninggalnya pukul 23.55 semalam, saat ini jenazah masih di rumah duka," ujar Bambang saat dikonfirmasi Tirto, Rabu (24/1/2018).
Bambang mengatakan meninggalnya Daoed karena memang selain usia yang sudah tua, 18 tahun lalu juga pernah dipasang ring di jantungnya. "Ya karena jantungnya lemah, sudah pernah dipasang ring," tambahnya.
Saat ditanya mengenai sosok Daoed, Bambang merasa kehilangan atas figur yang setia dan mengayomi keluarga. "Sosok beliau orangnya tegas dan berkemauan keras, karena cenderung keras kepala dengan konsepnya dan dia setia sampai akhir hayatnya untuk concern di budaya dan pendidikan," jelas Bambang.
Daoed Joesoef meninggalkan seorang istri, Sri Sulastri dan seorang anak, Sri Sulaksmi Damayanti, menantu, dan dua orang cucu.
Ia menjabat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Kabinet Pembangunan III (1978 - 1982). Pada masa jabatannya sebagai menteri, Daoed Joesoef terkenal karena kebijakannya memperkenalkan NKK/BKK (Normalisasi Kehidupan Kampus/Badan Koordinasi Kemahasiswaan) yang intinya badan ini berfungsi untuk membersihkan kampus dari kegiatan-kegiatan berpolitik.
Menurut Joesoef, kegiatan politik hanya boleh dilakukan di luar kampus, sementara tugas utama mahasiswa adalah belajar. Melalui kebijakannya ini, Joesoef menghapuskan Dewan Mahasiswa di universitas-universitas di seluruh Indonesia dan praktis melumpuhkan kegiatan politik mahasiswa.
Joesoef juga terkenal karena mengeluarkan keputusan yang melarang liburan pada masa bulan puasa.
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri