Menuju konten utama

Manga One Piece Wano Arc, Momonosuke, & Cerita Rakyat Momotaro

Arc Wa no Kuni dalam One Piece yang melibatkan Momonosuke dan O-Tama, mengingatkan orang dengn cerita rakyat Jepang, Momotaro.

Manga One Piece Wano Arc, Momonosuke, & Cerita Rakyat Momotaro
Ilustrasi Cerita Mitologi Jepang Momotaro. wikimedia commons/public domain

tirto.id - Dalam arc Wa no Kuni manga One Piece, kelompok Topi Jerami yang dipimpin kapten Monkey D. Luffy beraliansi dengan Momonosuke, pewaris takhta sah Negeri Wa. Mempertimbangkan sang musuh utama, Yonko Kaido, bermarkas di Onigashima, tidak sedikit yang mengaitkan Momonosuke dengan cerita rakyat Jepang Momotaro.

Dalam One Piece, Kozuki Momonosuke adalah keturunan terakhir klan Kozuki. Ayahnya, Kozuki Oden, menjalani hukuman rebus yang dijatuhkan oleh Kurozumi Orochi, yang mirip dengan kisah Ishikawa Goemon, bandit Jepang kenamaan dalam masa kekuasaan Hdeyoshi Toyotomi.

Momonosuke yang berusia 8 tahun, menyeberangi waktu hingga 20 tahun kemudian. Dengan cara inilah ia beraliansi dengan Kelompok Topi Jerami. Tujuannya adalah menjatuhkan Orochi dan Kaido yang menguasai Negeri Wa dengan tangan besi.

Ada beberapa kemiripan petualangan Kelompok Topi Jerami di Wa no Kuni dengan cerita rakyat Momotaro.

Yang pertama adalah kedekatan nama Momonosuke dan Momotaro. Momonosuke, menurut Kozuki Oden berarti tidak tertandingi. Sedangkan Momo dalam kata Momotaro bermakna persik, karena ia bocah yang lahir dari dalam buah persik.

Yang kedua, markas musuh mereka, yang dinamai Onigashima atau Pulau Iblis. Dalam cerita rakyat Momotaro, Onigashima memang menjadi tempat hunian iblis. Sementara itu, Onigashima dalam One Piece menjadi markas Bajak Laut Beasts yang dipimpin Kaido.

Ketiga, adanya tokoh O-Tama, gadis kecil dari Desa Amigasa dalam One Piece. Tama ini memiliki kemampuan buah iblis unik. Dia bisa menciptakan kibi-dango dari pipinya. Setiap ada lawan yang memakan dango itu, maka sang lawan tunduk kepada Tama.

Hal ini mirip dengan kibi-dango yang dibawa Momotaro untuk menaklukan hewan-hewan dalam perjalanan menuju Onigashima.

Kisah Cerita Rakyat Jepang Momotaro

Terdapat berbagai versi cerita rakyat Momotaro yang versi oralnya sudah muncul sejak 1300-an. Salah satu yang paling umum dikisahkan adalah, sepasang suami-istri yang sudah menua tetapi tidak juga memiliki keturunan.

Suatu hari, sang suami, kakek tua, pergi ke gunung untuk mengumpulkan ranting. Sementara itu, sang istri, nenek-nenek pergi ke sungai untuk mencuci pakaian. Saat ia mencuci baju, ada buah persik raksasa yang terhanyut mengapung di sungai.

Sang nenek mengambil buah persik itu dan membawanya pulang. Ketika suaminya sudah kembali, mereka berencana hendak menyantap persik tadi. Namun, ketika nenek itu memotong buah persik jadi dua bagian, seorang anak laki-laki muncul dari dalam buah tadi. Oleh karenanya, bocah itu diberi nama Momotaro (Bocah Buah Persik).

Momotaro tumbuh dengan cepat dan menjadi demikian kuat. Suatu hari dia berbicara dengan kakek dan nenek yang selama ini mengasuhnya, bahwa Momotaro hendak pergi ke Onigashima untuk menaklukkan iblis. Sebagai bekal, kakek-nenek itu memberikan kibi dango untuknya.

Dalam perjalanannya ke Onigashima, Momotaro bertemu dengan seekor anjing yang bertanya soal kibi-dango yang dibawnya. Anjing itu berkata, jika diberi satu kibidango, maka ia akan menjadi pengikut Momotaro. Permintaan itu dikabulkan. Jadilah Momotaro dan anjing bergerak ke Onigashima.

Hal yang sama terjadi pada hewan lain, yaitu monyet dan burung pegar. Keduanya tertarik pada kibi-dango itu dan membantu Momotaro ke Onigashima.

Ketika sampai di pulau iblis itu, Momotaro dan ketiga pengikutnya sadar, pintu besi kastil para iblis sudah ditutup. Oleh karenanya, burung pegar terbang dan mengamati kondisi musuh dari ketinggian. Sang monyet memanjat gerbang dengan gesit dan berhasil masuk. Sementara itu, Momotaro dan anjingnya menerobos dari depan.

Momotaro dan ketiga pengikutnya berhadapan dengan para iblis, dan dengan mudah menaklukkan mereka. Keluar dari Onigashuma, Momotaro membawa harta karun yang awalnya milik para iblis.

Anjing, monyet, dan burung pegar bekerjasama membawa gerobak tempat harta karun itu. Momotaro kemudian pulang ke rumahnya, menemui kakek dan nenek yang merawatnya dengan penuh bahagia.

Baca juga artikel terkait ONE PIECE atau tulisan lainnya dari Ega Krisnawati

tirto.id - Film
Kontributor: Ega Krisnawati
Penulis: Ega Krisnawati
Editor: Fitra Firdaus