tirto.id - Mencuci tangan memakai sabun dan air mengalir merupakan protokol kesehatan paling penting untuk mencegah penularan Covid-19, selain mengenakan masker, menjaga jarak fisik dan menjauhi kerumunan. Cuci tangan pakai sabun (CTPS) sesering mungkin sudah terbukti ampuh untuk meminimalisir risiko penularan virus corona (Sars-CoV-2).
Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menurut Direktur Kesehatan Lingkungan, Kementerian Kesehatan (Kemkes) RI, Vensya Sitohang, juga menjadi cara paling murah dan efektif untuk menyetop penularan COVID-19. Selain tu, kata dia, CTPS akan terus menjadi bagian dari tindakan pencegahan penularan penyakit tersebut.
''Untuk menghentikan penularan COVID-19 dan mencegah wabah di masa depan, semua orang di manapun harus melakukan praktik CTPS,'' kata Vensya dalam konferensi pers Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia, pada Rabu, 13 Oktober 2021.
CTPS pun efektif mencegah penularan berbagai jenis penyakit lain. Vensya mencontohkan, kebiasaan CTPS telah terbukti menurunkan kasus penyakit diare hingga 30% dan ISPA sampai 20%. Dua penyakit tersebut merupakan penyebab utama kematian anak Balita di Indonesia.
Mengutip laman CDC, mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir terbukti membersihkan tangan dari kuman, bakteri, dan virus. Aktivitas ini bisa mencegah infeksi Covid-19, dan juga sejumlah penyakit lain, karena sejumlah alasan berikut:
- Orang sering menyentuh mata, hidung, dan mulut tanpa menyadarinya. Kuman/virus bisa masuk ke dalam tubuh melalui mata, hidung dan mulut dan memicu penularan penyakit.
- Kuman/virus dari tangan yang tidak dicuci dapat masuk ke makanan dan minuman saat orang menyiapkan atau mengonsumsinya. Kuman/virus dapat berkembang biak di beberapa jenis makanan atau minuman, dalam kondisi tertentu, dan menyebabkan orang tertular penyakit.
- Kuman/virus dari tangan yang tidak dicuci dapat berpindah ke benda lain, seperti pegangan pintu, meja, mainan, dan kemudian berpindah ke tangan orang lain.
- Menghilangkan kuman/virus melalui cuci tangan karena itu membantu mencegah Covid-19, diare, infeksi pernapasan dan bahkan infeksi kulit maupun mata.
Karena itu, setiap rumah sudah seharusnya memiliki fasilitas CTPS. Sayangnya, belum semua rumah di Indonesia memiliki fasilitas cuci tangan. Data Badan Pusat Statistik (BPS) 2020 menunjukkan 1 dari 4 orang Indonesia tidak memiliki fasilitas cuci tangan di rumahnya. Angka itu setara 25% dari populasi di Indonesia atau 64 juta orang.
Tempat-tempat umum, seperti sekolah, fasilitas pelayanan kesehatan, mal, pusat perbelanjaan, pasar tradisional, taman, bandara, terminal dan lain sebagainya, juga mesti memiliki fasilitas CTPS yang memadai.
Vensya mengingatkan, akses terhadap air bersih, sanitasi layak, dan kebersihan termasuk bagian dari hak asasi manusia. Maka, setiap orang harus mendapat akses air minum yang aman, toilet bersih, serta fasilitas kebersihan yang memadai.
Dia menambahkan, akses terhadap fasilitas CTPS harus disertai dengan perilaku CTPS yang benar, yakni setiap orang harus mencuci tangan dengan sabun secara teratur, setiap saat kritis, dan mengikuti teknik mencuci tangan yang benar.
Ada 11 langkah untuk mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir secara benar, yakni:
- Basahi tangan dengan air mengalir
- Gunakan sabun secukupnya
- Gosok telapak tangan yang satu ke telapak tangan lainnya
- Gosok punggung tangan dan sela jari secara bergantian
- Gosok telapak tangan dan sela jari dengan posisi saling bertautan
- Gosok punggung jari ke telapak tangan dengan posisi saling beratautan
- Genggam dan basuh ibu jari dengan gerakan memutar secara bergantian
- Gosok bagian ujung jari ke telapak tangan agar bagian kuku terkena sabun
- Bilas dengan air mengalir
- Keringkan tangan dengan lap pribadi yang bersih dan dapat dicuci kembali atau tisu
- Bersihkan pemutar kran air dengan lap pribadi dan dapat dicuci kembali atau tisu.
Editor: Iswara N Raditya