tirto.id - Mencuci tangan memakai sabun atau cairan pembersih tangan adalah salah satu cara sederhana yang bisa dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19. Selain cuci tangan, Satgas Covid-19 juga mengimbau agar selalu taat menjaga jarak, dan memakai masker.
Menurut UNICEF mencuci tangan dengan sabun dan air adalah salah satu cara paling efektif dan sederhana untuk menghentikan penularan COVID-19. Oleh karena itu menyerukan kepada pemerintah dan semua pihak mempromosikan perubahan perilaku hidup bersih di Indonesia, salah satunya adalah membiasakan diri untuk mencuci tangan sebagai gaya hidup.
Mencuci tangan memakai air dan sabun ini harus menjadi kebiasaan hidup baru masyarakat di manapun berada. Lalu bagaimana jika dalam situasi tidak ada fasilitas untuk cuci tangan? Cara paling praktis adalah membiasakan diri selalu membawa cairan pembersih tangan atau membawa sabun sendiri.
Bila dilakukan dengan benar, cuci tangan baik menggunakan air dan sabun, maupun dengan cairan pembersih tangan sama-sama efektifnya membunuh kuman dan patogen.
Dari sisi kepraktisan cairan pembersih tangan lebih praktis dipakai dan dibawa saat berada di luar ruangan. Namun bagi cairan pembersih tangan ini harganya jauh lebih mahal. Selain itu, tidak dapat membunuh semua jenis bakteri dan virus jika bahannya terbuat dari alkohol.
Kebiasaan lain yang perlu dilakukan adalah menyadari aktivitas-aktivitas tertentu yang memungkinkan terjadinya pemaparan virus. Contoh seperti, s
etelah membuang ingus, batuk, bersin. Jika Anda mengalami hal itu segeralah cuci tangan dengan sabun dan air mengalir.Demikian pula saat dan setelah berkunjung dari tempat umum, berada di kendaraan umum, pasar, atau tempat ibadah, menyentuh barang di luar rumah, termasuk uang. Setelah menyadari hal itu, segera mencuci tangan dengan sabun. Jika tidak tersedia, maka pakai cairan pembersih tangan sesegera mungkin.
Kebisaan mencuci tangan tersebut juga harus dilakukan saat Anda merawat orang sakit apapun sakitnya. Hal ini untuk menghindari virus atau bakteri yang mungkin saja bisa menular.
Satu hal yang wajib dilakukan adalah mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah makan, usai membuang sampah, setelah menyentuh hewan, mengganti popok bayi atau membantu anak menggunakan toilet.
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 dr Reisa Brotoasmoro, saat memberikan keterangan pers secara virtual, Jumat (6/11/2020) lalu menyampaikan, saat ini disiplin mencuci tangan sudah mulai menjadi kebiasaan sehari-hari masyarakat Indonesia. Hal ini juga didukung hasil penelitian dari United Nation Children's Fund (UNICEF) dan Nielsen menunjukkan bahwa cuci tangan paling sering dipraktekkan masyarakat Indonesia.
"Sayangnya, 3M sendiri masih dipraktekkan secara terpisah. Kadang rajin mencuci tangan, tetapi kurang disiplin pakai masker dan lengah menjaga jarak. Yang bagus sih, semuanya harus dilakukan secara bersamaan, satu paket, satu kesatuan. Kalau dilakukan bersamaan maka risiko COVID-19 akan langsung turun drastis, dan penularannya bisa diturunkan sampai 0 persen," ujar Raisa seperti dikutip dari situs resmi Satgas Covid-19.
--------
Artikel ini diterbitkan atas kerja sama Tirto.id dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Penulis: Agung DH