tirto.id - Seorang warga Jepang bernama Jiro Inao ditemukan gantung diri di kamar mandi kediamannya di Tangerang Selatan pada Selasa (21/3/2017). Pria yang belakangan diketahui sebagai manajer operasional JKT48 ini diduga meninggal dunia karena bunuh diri.
Kejadian ini menjadi kabar duka buat keluarga besar JKT 48. Akun Twitter label rekaman Hits Record yang merilis lagu-lagu JKT48 mencuit ucapan belasungkawa.
“Turut berduka cita kepada Jiro Inao bagian dari keluarga @officialJKT48 beserta sanak saudara keluarga yang ditinggalkan. Tuhan berkati.” tulis akun @HITSRec, Rabu (22/3/2017).
Para penggemar JKT48 pun ikut mengutarakan rasa duka mereka di lini masa Twitter terkait meninggalnya Jiro Inao ini.
Netizen dengan akun @ajengputri28 juga mengungkapkan rasa duka cita atas kepergian Jiro Inao.
“Terimakasih atas jasa-jasa mu selama ini untuk JKT48 Jiro san! Semoga tenang disana. Kami semua bakalan rindu suaramu:') #RIPJiroSan.”
“#RIPJiroSan terima kasih atas kenangan 5 tahunnya dan sepertinya gak ada lagi suara2 yang bikin deg2an pas setelah mini konser hs :(“ tulis akun @rakharizkyp.
Hingga saat ini pihak manajemen JKT48 belum memberi keterangan terkait kabar meninggalnya Jiro Inao.
Dikutip dari Antara, salah satu mantan anggota grup idola JKT48, Novinta Dhini terkejut saat mendengar kabar tewasnya Jiro Inao.
Novinta yang keluar dari JKT48 pada Agustus 2015 itu bahkan baru mengetahui kabar duka tersebut ia langsung menangis tersedu-sedu.
Aktris "Petak Umpet Minako" itu mengenang Jiro sebagai sosok yang penuh dedikasi terhadap pekerjaannya.
Pria yang sering terlihat di acara-acara JKT48 itu jarang bicara, kata Novinta, sehingga terkesan misterius dan dingin karena sulit menebak apa yang ada di pikirannya.
"Siapa pun enggak akan pernah ada yang tahu masalah apa yang ada di pikirannya," tutur gadis yang pernah jadi anggota generasi 2 JKT48 itu.
Ia sama sekali tidak menyangka Jiro meninggal setelah ditemukan gantung diri di kamar mandi di kediamannya Tangerang Selatan, Selasa kemarin.
"So sad for him, he must be keep all those pain by himself," demikian ungkapnya.
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari