Menuju konten utama

Malam Tahun Baru: Kawasan Thamrin Dipadati Warga dan Pedagang

Pedagang yang diizinkan berjualan di kawasan Sudirman hingga M.H Thamrin malam ini merupakan para pengusaha dari komunitas OK OCE.

Malam Tahun Baru: Kawasan Thamrin Dipadati Warga dan Pedagang
Kawasan M.H Thamrin mulai dipadati ribuan warga DKI Jakarta yang hendak merayakan pergantian tahun, Minggu (31/12) malam. tirto.id/Lalu rahardian

tirto.id - Kawasan M.H Thamrin mulai dipadati ribuan warga DKI Jakarta yang hendak merayakan pergantian tahun, Minggu malam (31/12/2017).

Berdasarkan pantauan Tirto, kawasan protokol di ibu kota itu telah ditutup untuk akses lalu lintas sejak pukul 17.00 WIB. Ratusan stan untuk jaringan wirausaha OK OCE telah berdiri dan diisi para pedagang.

Hanya bus Transjakarta yang terlihat boleh melintasi Jalan M.H Thamrin hingga Sudirman. Selain itu, warga yang hendak merayakan tahun baru di kawasan tersebut harus berjalan kaki dan memarkirkan kendaraannya di ruas-ruas jalan sekitar.

Pedagang yang diizinkan berjualan di kawasan Sudirman hingga M.H Thamrin malam ini merupakan para pengusaha dari komunitas OK OCE. Selain mereka, beberapa pedagang kaki lima (PKL) juga terpantau menjajakan dagangannya di trotoar jalan utama ibu kota.

Tidak sembarang pedagang dipilih Pemerintah Provinsi DKI Jakarta agar bisa mendapat stan jualan di perayaan tahun baru kali ini. Fazrul (45), salah satu pedagang dari Srengseng Sawah, mengaku bahwa koordinasi dilakukan terlebih dulu sebelum para pedagang ditentukan lokasi jualannya.

"Kami dapat stan Kuliner Nusantara. Dikoordinir siapa yang bisa ambil daerah apa, dibagi stannya. Yang ngebagi itu ada humasnya," kata Fazrul yang mendapat stan Kuliner khas Kalimantan Timur di depan Gedung Mandiri, Thamrin, kepada Tirto.

Menurut Fazrul, tak ada biaya yang harus dikeluarkan untuk bisa berjualan di stan yang disediakan Pemprov DKI. Namun, para pedagang harus membagi hasil jualan mereka ke para koordinator.

Bagi hasil yang diberikan pedagang untuk koordinator tak banyak, hanya sebesar 10 persen dari total penjualan mereka di malam perayaan tahun baru.

"Dibayarnya bisa kapan saja sih. Setiap pekan kan kita ketemu, mentoring, jadi kita sebulan sekali ketemuan tiap Jumat," katanya.

Pada perayaan tahun baru kali ini, Fazrul memilih berjualan berbagai macam ikan dengan harga Rp10 ribu per ekor hingga Rp25 ribu per paket.

Masing-masing stan terlihat diisi oleh 1-3 pedagang. Tak hanya menjual makanan, mereka juga banyak menawarkan berbagai minuman ke warga yang melintas.

Baca juga artikel terkait TAHUN BARU 2018 atau tulisan lainnya dari Lalu Rahadian

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Lalu Rahadian
Penulis: Lalu Rahadian
Editor: Abdul Aziz