tirto.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan belum bisa mengevaluasi sejumlah mal yang telah kembali beroperasi sejak Senin (15/6/2020) kemarin. Perlu waktu lebih panjang untuk menentukan apakah mereka telah menerapkan protokol kesehatan selama PSBB transisi atau belum.
"Baru sehari kemarin [mal dibuka], nanti kita lihat lagi," katanya di kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI), Selasa (16/6/2020). "Evaluasi itu memerlukan waktu, tidak cukup evaluasi hanya kejadian satu hari."
Meski demikian, Anies meminta kepada seluruh pengelola mal tertib dan tetap menerapkan protokol kesehatan sebagaimana yang telah ditetapkan. Apabila tidak tertib, Anies mengancam akan menutup mal tersebut.
Untuk memastikan mal patuh, Pemprov DKI menerjunkan dua anggota Satpol-PP untuk satu mal. Mereka ditugaskan mengawasi di lapangan. Kepala Satpol PP Ariefin mengatakan telah menerjunkan 240 personel. Mereka dibantu oleh petugas mal.
Satpol PP akan mengawasi apakah misalnya pengunjung tidak lebih dari 50 persen, apakah pengecekan suhu tubuh dilakukan di pintu masuk, atau apakah hand sanitizer dan wastafel tersedia.
"Artinya kami yang mengawasi apakah protokolnya diterapkan atau tidak. Misal orang masuk sudah disiapkan tempat cuci tangannya, kemudian ketika masuk apakah suhu tubuh sudah diperiksa. Seperti itu," katanya.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Rio Apinino