Menuju konten utama

Makna Hari Ibu yang Diperingati Setiap 22 Desember

Peringatan Hari Ibu punya makna mendalam bagi perempuan Indonesia, khususnya para ibu. Simak penjelasan makna Hari Ibu dan tujuannya di artikel ini.

Makna Hari Ibu yang Diperingati Setiap 22 Desember
Ilustrasi makna hari ibu. Menteri Yohana meninjau lomba mewarnai anak pada acara Peringatan Hari Ibu ke 90, Sabtu (22/12/2018). tirto.id/Irwan A Syambudi

tirto.id - Setiap tanggal 22 Desember, masyarakat Indonesia merayakan Hari Ibu sebagai bentuk penghargaan dan apresiasi terhadap peran perempuan, terutama ibu. Peringatan ini memiliki tujuan yang luas, termasuk mencerminkan penghargaan terhadap perempuan dan sejarah perjuangan mereka bagi kemerdekaan Indonesia.

Hari Ibu diresmikan melalui Dekrit Presiden Sukarno pada 1959. Tanggal tersebut dipilih karena bertepatan dengan hari digelarnya Kongres Perempuan Pertama pada 1928.

Kongres Perempuan Pertama itu dicatat dalam sejarah sebagai momen penting. ketika itu, para perempuan bersatu memperjuangkan hak-hak perempuan dan membangun kesadaran akan persatuan kaum perempuan.

Lantas apa tujuan peringatan Hari Ibu? Apa makna peringatan Hari Ibu?

Apa Tujuan Peringatan Hari Ibu?

Peringatan Hari Ibu setiap 22 Desember bertujuan menghargai jasa perempuan. Selain itu, perayaan tersebut juga berfungsi sebagai pengingat untuk mengenang kembali hari kebangkitan dan persatuan perjuangan kaum perempuan untuk kemerdekaan Indonesia.

Dalam konteks sejarah Indonesia, peringatan Hari Ibu bertujuan untuk mengenang Kongres Perempuan Pertama yang diadakan pada 22 Desember 1928 di Yogyakarta. Dalam kongres tersebut, para perempuan dari seluruh Indonesia berkumpul, menyatukan pikiran dan semangat, demi kemerdekaan bangsa serta memperbaiki nasib kaum perempuan.

Agenda-agenda kongres melibatkan isu-isu seperti perdagangan anak dan kaum perempuan, perbaikan gizi dan kesehatan bagi ibu dan balita, serta pernikahan usia dini bagi perempuan.

Namun, seiring perkembangan zaman, peringatan Hari Ibu terkadang diinterpretasikan hanya sebagai penghargaan terhadap fungsi reproduksi perempuan. Padahal, istilah "ibu" bermakna lebih luas. Peran ibu tidak hanya terbatas pada perempuan yang melahirkan anak, melainkan juga mencakup fungsi sosialnya, baik yang sudah bersuami maupun belum.

Peringatan Hari Ibu tidak hanya bertujuan mengenang dan menghargai peran ibu, tetapi juga bisa menjadi panggung bagi perempuan Indonesia untuk bersatu, merangkul satu sama lain, bersolidaritas, dan berkolaborasi dalam menciptakan ruang yang aman, setara, dan adil.

Melalui pemahaman yang mendalam terhadap sejarah dan makna kata ibu, diharapkan peringatan Hari Ibu dapat menjadi momentum refleksi diri. hal ini juga mencakup tindakan nyata menuju perubahan positif bagi perempuan Indonesia.

Makna Peringatan Hari Ibu

Sejarah dan makna Hari Ibu tidak bisa dipisahkan. Keduanya saling terkait dan tidak bisa dipisahkan.

Peringatan Hari Ibu memiliki makna yang mendalam dan bervariasi, mencakup penghormatan terhadap peran ibu dalam keluarga dan masyarakat, mengenang perjuangan perempuan, serta mengekspresikan rasa cinta dan apresiasi terhadap kaum ibu. Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai makna peringatan Hari Ibu:

1. Menghargai peran ibu

Hari Ibu dapat menjadi kesempatan untuk menghargai peran ibu dalam keluarga. Tidak hanya sebagai sosok yang melahirkan, ibu juga dihormati sebagai pilar keluarga yang memberikan kasih sayang, dukungan, dan pengorbanan, untuk kebahagiaan anggota keluarga. Penghargaan ini mencakup peran ibu sebagai istri, ibu, dan anggota masyarakat, yang turut berkontribusi terhadap pembangunan keluarga dan negara.

2. Mengenang perjuangan perempuan

Peringatan Hari Ibu di Indonesia memiliki dimensi historis yang mendalam. Perayaan ini bisa dimaknai sebagai upaya menghargai perjuangan perempuan dalam meraih kemerdekaan dan mengatasi berbagai ketidaksetaraan.

Hari Ibu menghadirkan momen refleksi tentang peran perempuan dalam sejarah, termasuk dalam meningkatkan kualitas hidup dan hak-hak perempuan. Dalam hal ini mencakup perjuangan perempuan dalam bidang pendidikan, pekerjaan, dan hak-hak sipil.

3. Bentuk apresiasi kepada para perempuan

Makna Hari Ibu tidak terbatas pada perayaan dan penghargaan terhadap jasa ibu tetapi juga bentuk apresiasi kepada semua perempuan Indonesia. Konteks ini juga mencakup pengakuan terhadap perjuangan perempuan dalam mencapai posisi yang lebih adil dalam masyarakat dan memberikan kontribusi terhadap pembangunan nasional.

Makna Hari Ibu Menurut Islam

Makna Hari Ibu 22 Desember salah satunya sebagai bentuk penghargaan dan apresiasi terhadap peran perempuan, khususnya ibu. Dalam konteks Islam, makna Hari Ibu ini mengandung nilai-nilai keagamaan dan kebajikan yang tercermin dalam ajaran Al-Qur'an dan hadis.

Dalam Islam, ibu memiliki kedudukan yang sangat tinggi. Al-Qur'an dan hadis mengajarkan untuk berbakti kepada kedua orang tua, khususnya kepada ibu dan bapak.

Salah satu ayat yang menegaskan pentingnya berbakti kepada kedua orang tua terdapat dalam QS. Al-Isra’: 23. Ayat tersebut menunjukkan bahwa menghormati dan berbuat baik kepada kedua orang tua merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh umat Islam.

Rasulullah saw. pun menjelaskan bahwa hak seorang ibu lebih tinggi daripada ayah, karena ibu mengalami lebih banyak kesulitan dan kelelahan, terutama dalam mengasuh anak. Bahkan, dalam sebuah hadits disebutkan bahwa prioritas berbakti adalah kepada ibu, yang diulang tiga kali sebelum menyebutkan hak ayah.

Sejalan dengan ajaran Islam, peringatan Hari Ibu dapat dipandang sebagai wujud ekspresi rasa syukur dan bakti kepada ibu. Hal ini tidak hanya terkait dengan fungsi reproduksi perempuan, tetapi juga mencakup peran sosial ibu dalam keluarga dan masyarakat. Dalam Islam, ibu dihormati sebagai sosok yang memberikan kasih sayang, dukungan, dan pengorbanan untuk kebahagiaan keluarga.

Dengan memahami makna Hari Ibu menurut Islam, umat Muslim di Indonesia diharapkan dapat merayakan peringatan ini dengan penuh kesyukuran, mengenang jasa-jasa ibu, dan menjalankan nilai-nilai kebajikan yang diajarkan oleh agama.

Baca juga artikel terkait HARI IBU atau tulisan lainnya dari Umi Zuhriyah

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Umi Zuhriyah
Penulis: Umi Zuhriyah
Editor: Fadli Nasrudin