tirto.id - Mahakarya Pictures merilis trailer film semi dokumenter Kemarin pada hari ini, Selasa (24/3/2020). Video dimulai dengan memperlihatkan para personil band Seventeen yang sedang berenang bersama anak-anaknya.
Saat itu, mereka sedang berada di Tanjung Lesung Villa, Banten, empat jam sebelum tragedi tsunami menghantam mereka saat sedang konser. Kemudian gambar berpindah pada momen-momen Seventeen di belakang dan di atas panggung. Terlihat juga acara pernikahan Ifan selaku vokalis dengan istrinya.
Gambar berpindah lagi menuju keadaan di dalam air, seperti memperlihatkan kejadian setelah tragedi tsunami. Terlihat setlist lagu Seventeen saat konser di Tanjung Lesung. Terlihat pula boneka yang tenggelam di dalam air.
“Kita tak pernah tahu, takdir dari jalan Tuhan. Mimpi kita berakhir di 22 Desember kemarin,” suara Ifan sebagai narator.
Tragedi tsunami Banten terjadi pada 22 Desember 2018. Sebelumnya, pada 21 Desember 2018 telah terdapat aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau Lampung. Terdapat kolom abu dengan ketinggian lebih dari 400 meter di atas puncak dan 738 meter di atas permukaan laut. Saat itu Gunung Anak Krakatau berada pada status level II (waspada).
Kemudian terjadi erupsi Gunung Anak Krakatau yang memicu longsor lereng gunung seluas 64 hektare dan mengakibatkan tsunami Banten esok harinya.
Dari 426 korban jiwa, enam di antaranya merupakan personil, kru dan keluarga Seventeen. Mereka adalah M. Awal Purbani (Bani sebagai bassis), Herman Sikumbang (Herman sebagai gitaris), Windu Andi Darmawan (Andi sebagai drummer), serta Oki Wijaya (road manager), Ujang (kru) dan Dylan Sahara (istri Ifan selaku vokalis).
Melalui keterangan dalam akun youtube Mahakarya, dua minggu sebelum tragedi terjadi tsunami, Seventeen dan manajemen melakukan pertemuan internal yang memutuskan beberapa hal termasuk pembuatan film dokumenter perjalanan Seventeen.
Seventeen juga telah merancang semua dokumen perjalanan selama hampir 20 tahun band asal Yogyakarta ini. Sayangnya hal itu tidak sesuai rencana.
Satu bulan kemudian, pada 22 Januari 2019, managemen Seventeen menemukan kamera milik almarhum Andi yang merekam detik-detik terakhir kebersamaan mereka sebelum konser di Banten. Bahkan momen saat tsunami datang menggulung panggung Seventeen di lagu kedua pun terabadikan. Kamera tersebut ditemukan dalam keadaan rusak namun data dari memory card masih bisa diakses.
Film dokumenter ini berisi perjalanan Seventeen yang terabadikan mulai tahun 2003. Akan ada pula produksi ulang adegan tsunami dan beberapa bagian yang menggunakan CGI. Kemarin berada dalam arahan sutradara Upie Guava dan penulis naskah Wisnu Surya Pratama.
Penulis: Sirojul Khafid
Editor: Yantina Debora