tirto.id - Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Budi Setiyadi, menyebut bahwa kemacetan yang mengular di ruas jalan tol Solo-Semarang pada Sabtu (8/6/2019) malam tidak disebabkan oleh aktivitas arus balik menuju Jakarta.
Menurutnya, kemacetan itu disebabkan oleh tingginya pengguna kendaraan pribadi dari Semarang yang melewati jalur tol tersebut selama libur lebaran.
"Barangkali masyarakat yang dari Solo ke Semarang atau sebaliknya itu saling berkunjung. Silaturahmi. Dan sekarang kecenderungannya menggunakan tol itu. Itu kan cukup padat ya. Dari Solo, kemudian Boyolali, Salatiga, Bawen itu jadi padat banget," ucap Budi saat dihubungi Tirto, Minggu (9/5/2019).
Budi menambahkan, rekayasa lalu lintas di jalan tol sudah diberlakukan dengan sistem one way dan contra flow. Sistem one way atau satu arah dilakukan untuk mengurai kepadatan yang terjadi di Ruas Tol Semarang-Solo sejak Sabtu (8/6/2019) petang. Sementara, contra flow diterapkan pada KM 433 ruas Tol Semarang-Bawen.
Budi tak memungkiri sempat ada imbas berupa kemacetan di jalur arteri. Namun, ia menjamin bahwa kemacetan sudah terurai setelah memasuki Gerbang Tol Kalikangkung.
"Saya kira yang sudah sampai Kalikangkung mau ke Jakarta juga sudah agak lancar. berarti itu adalah sebagian pergerakan yang lokal saja dari Solo ke Semarang. dan sebagian bercampur dengan yang pemudik, arus balik," imbuhnya.
Romi, salah satu warga Banyumanik, Semarang, mengatakan, kemacetan terjadi dari Pundak Payung hingga Ungaran dan sebaliknya.
Ia mengatakan, sebagian warga dari arah Ungaran menuju ke Semarang mengambil jalur alternatif melalui Gunung Pati hingga Meteseh.
Ia sendiri memilih keluar dari jalur tol Salatiga dan mengambil jalur Karangjati dari arah Bawen. "Itu pun masih parah macetnya. Sekitar satu jam di Bawen," tuturnya kepada Tirto.
Penulis: Hendra Friana
Editor: Fitra Firdaus