tirto.id - Pemerintah memutuskan untuk memberikan subsidi untuk kendaraan listrik pada Maret 2023 mendatang. Pemberian subsidi sebesar Rp7 juta per unit ini molor dari sebelumnya dijadwalkan yaitu Februari ini.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, rencana pemberian subsidi ini sudah sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Kemudian, saat ini pihak Kementerian Keuangan (Kemenkeu) akan membuat Peraturan Menteri Keuangan (PMK).
"Kita harapkan minggu pertama bulan Maret itu sudah keluar," ujar Luhut usai melakukan Rapat di Gedung Kemenko Marves, dikutip Selasa (21/2/2023).
Luhut menjamin subsidi untuk kendaraan listrik di Indonesia lebih kompetitif dari Thailand. Hal ini pun juga menjadi arahan dari kepala negara.
"Besarannya kita harus kompetitif terhadap Thailand. Jadi presiden kasih arahan begitu," pungkasnya.
Sementara itu, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi menambahkan, dalam mendukung ketersediaan bengkel untuk konversi kendaraan listrik roda dua, pihaknya akan menyediakan 1.000 bengkel untuk motor konversi di seluruh Indonesia.
Budi mengatakan bengkel tersebut akan melalui proses sertifikasi terlebih dahulu agar terpercaya dalam mengkonversi motor konvensional menjadi motor listrik.
"Tapi bengkelnya harus disertifikasi. Kita sepakat bahwa paling tidak seribu bengkel seluruh Indonesia," ujar Budi.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, aturan insentif pembelian kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) akan segera diumumkan pada awal Februari mendatang. Adapun insentif tersebut akan diatur melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK).
"Mudah-mudahan minggu depan, Februari awal. Rp7 juta ya kira-kira untuk motor listrik baru dan nanti akan diumumkan semua, nanti akan diprioritaskan untuk rakyat yang sederhana," ungkap Menko Luhut dalam acara Saratoga Investment Summit 2023 di Jakarta, dikutip Jumat (26/1/2023).
Luhut mengatakan Indonesia telah siap dalam membangun ekosistem menuju transformasi KBLBB dengan telah dibangunnya proyek kawasan industri Kalimantan Industrial Park Indonesia (KIPI) Tanah Kuning, Kalimantan Utara.
"Ekosistem yang kita bangun ini sudah ada raw materialnya, refinerynya, EV batterynya semua sudah tersusun. Ini sudah berjalan dan Presiden akan ground-breaking tanggal 27 Februari 1.400 Megawatt dari 10.000 Megawatt di Sungai Kayan dan sekitarnya. Jadi ini one of the largest and greatest downstream industry akan ada di Tanah Kuning nanti," katanya.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Intan Umbari Prihatin