tirto.id - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA memprediksi tak ada korelasi antara hasil pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2018 di 171 daerah dengan Pemilu 2019.
Menurut peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby, hasil Pilkada 2018 tak akan berpengaruh terhadap hasil pemilu 2019. Prediksi itu keluar setelah menelaah hasil pemilu 2014 dan Pilkada sebelumnya dilakukan.
"Kalau kita lihat pengaruhnya lebih kepada euforia, tapi kalau pengaruh real ke Pemilu Legislatif tidak juga, sebab kita lihat di Jawa Barat kan waktu itu PKS yang menang Pilkada (2013), tapi yang menang Pileg di sana PDIP," ujar Adjie di kantor LSI Denny JA, Jakarta Timur, Jumat (2/2/2018).
Kemenangan di Pilkada dipercaya banyak ditentukan faktor personal calon kepala daerah. Sementara, raihan di pemilu legislatif banyak dipengaruhi faktor personal dan kinerja partai politik secara umum.
Adjie yakin dampak Pilkada 2018 hanya terasa pada aspek psikologis atau euforia partai politik menyambut Pemilu 2019.
"Kita lihat banyak kasus (di Pemilu 2014) beberapa daerah parpol pengusung mendukung Prabowo, tapi yang menang di sana Jokowi. Biasanya (hasil pilpres) karena faktor tokoh ya," ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Adjie juga mengungkap masih pentingnya faktor representasi daerah calon presiden dan calon wakil presiden di pemilu mendatang. Selain latar belakang daerah asal, komposisi capres/cawapres juga harus mempertimbangkan unsur keterwakilan sipil serta militer.
"Untuk kriteria cawapres begitu beragam, selain soal elektabilitas juga keterwakilan wilayah, keterwakilan sipil, dan militer itu akan jadi pertimbangan," ungkapnya.
Penulis: Lalu Rahadian
Editor: Alexander Haryanto