Menuju konten utama
Penjaskes

Lompat Tinggi Gaya Straddle: Teknik Dasar dan Tahapan

Bagaimana teknik dan cara melakukan lompat tinggi gaya straddle? Berikut penjelasannya. 

Lompat Tinggi Gaya Straddle: Teknik Dasar dan Tahapan
Atlet Fredrick Saputra asal DKI Jakarta melakukan lompatan pada pertandingan final lompat tinggi galah senior putra dalam Kejurnas Atletik 2019 di Stadion Pakansari, Bogor, Jawa Barat, Selasa (6/8/2019). ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/hp.

tirto.id - Lompat tinggi adalah salah satu cabang olahraga yang menuntut pemain dapat melakukan gerakan lompat ke atas.

Jesus Dapena dalam artikel berjudul "The Evolution of High Jumping Technique: Biomechanical Analysis" menuliskan, lompat tinggi dilakukan pertama kali oleh bangsa Celtic dalam festival Tailteann, tetapi baru dimainkan secara modern di Jerman pada akhir abad 18.

Dalam olimpiade, lompat jauh mulai dilombakan pada ajang Summer Olympics di Inggris di tahun 1896 pada kategori atlet pria. Sementara itu, untuk kategori wanita, olahraga ini digelar dalam kompetisi Summer Olympics ke-10 pada tahun 1928 di Amsterdam.

Dalam lompat tinggi, pemain diminta melompat dengan ketinggian paling maksimal. Walau demikian, untuk dapat memperoleh skor tertinggi, pemain juga harus mematuhi sejumlah aturan dalam lompat tinggi yang telah ditetapkan oleh International Association of Athletic Federation yaitu tidak menjatuhkan mistar dan tidak mendarat di luar tempat mendarat.

Mengutip laman Britannica, sejumlah alat yang digunakan untuk melakukan lompat tinggi adalah:

  1. lintasan awalan adalah landasan pacu dengan minimal panjang 15 meter yang digunakan atlet sebagai persiapan sebelum melakukan lompatan;
  2. tiang lomba adalah dua tiang tegak yang berfungsi untuk menopang mistar agar tidak jatuh saat dilewati atlet yang tengah melompat;
  3. mistar adalah kayu palang horizontal yang menghubungkan dua tiang lomba;
  4. tempat mendarat adalah lubang yang telah diisi bantalan empuk dengan ukuran minimal 5 kali 3 meter.

Teknik Dasar dan Tahapan Gaya Straddle

Marianne Torbert dalam bukunya Secrets to Success in Sport & Play: A Practical Guide to Skill Development (2011: 70) menyatakan bahwa terdapat sejumlah gaya dalam melakukan lompat tinggi, yaitu scissors, straddle, dan fosbury flop. Dari ketiga gaya tersebut, yang sering digunakan adalah fosbury flop dan straddle karena lebih mudah dipelajari. Namun yang akan dibahas kali ini adalah gaya straddle.

Gaya straddle juga disebut dengan gaya guling perut. Dalam gaya ini, pemain membuat tubuhnya menjadi horizontal saat berada di atas mistar untuk selanjutnya menelungkup saat berada di tempat mendarat.

Gaya straddle merupakan pengembangan dari gaya scissors dan dipelopori oleh pelompat dari Amerika Serikat dan Uni Soviet.

Doherty dalam artikel yang diterbitkan World Athletic (2009) menyatakan sejumlah alasan gaya straddle dapat menghasilkan lompatan yang lebih tinggi, yakni karena awalan lari yang dilakukan secara lebih cepat, kuat, dan bertenaga serta adanya dorongan dari kedua lengan sebelum melakukan lompatan.

Teknik dasar dalam melakukan gaya straddle meliputi gerak awalan, menolak, posisi badan di atas mistar, dan mendarat.

Dalam buku Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan kelas 12 SMA (2007: 27) cara melakukan gaya straddle adalah sebagai berikut:

  1. Posisikan tubuh menghadap ke mistar dalam jarak 12-14 langkah.
  2. Lari menuju mistar secara dengan tempo yang bergerak dari lambat ke cepat. Dalam empat langkah terakhir, lakukan secara lebih bertenaga dengan langkah yang besar.
  3. Saat hampir mencapai mistar, lakukan tolakan dengan menggunakan kaki terkuat dengan menariknya ke atas.
  4. Lakukan lompatan dengan tubuh melengkung 20-30 derajat. Namun, bisa juga berbentuk 45-55 derajat. Dibantu dengan ayunan kaki belakang ke depan atas dan lengan berada di belakang.
  5. Setelah kaki ayun mencapai ketinggian maksimum, lewati mistar dengan lengan kiri yang diusahakan jangan menyentuh mistar dan rapatkan saja pada dada atau punggung.
  6. Segera putar badan ke kiri dengan kepala mendahului mistar.
  7. Buka kedua kaki lebar-lebar.
  8. Lakukan putaran badan dengan sebaik-baiknya sehingga dada dan perut menelungkup.
  9. Jika kaki kiri yang digunakan untuk menolak segera lipat ke samping agak ke atas dan agak ke belakang. Lengan kanan lurus ke bawah.

Baca juga artikel terkait LOMPAT TINGGI atau tulisan lainnya dari Fatimatuzzahro

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Fatimatuzzahro
Penulis: Fatimatuzzahro
Editor: Alexander Haryanto