tirto.id - Salah nomor dalam olahraga atletik yang cukup digemari adalah lari sprint. Dalam sprint, penggunaan teknik yang tepat sangat memengaruhi kecepatan lari.
Seperti dikutip buku Pendidikan Jasmani, lari jarak pendek (sprint) terbagi menjadi tiga macam, sebagai berikut ini:
a. lari jarak 100 meter untuk putra dan putri (short sprint)
b. lari jarak 200 meter untuk putra dan putri (medium sprint)
c. lari jarak 400 meter untuk putra dan putri (long sprint)
Pemakaian teknik dalam lari jarak pendek harus dipahami dan diperhatikan oleh seorang atlet atau pelari. Berikut adalah teknik dalam lari jarak pendek seperti tertuang dalam buku Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan Kelas VII (Kemdikbud 2010).
1. Teknik start
Start dalam sprint terbagi atas start pendek, start menengah, dan start panjang. Perbedaan ketiganya terletak pada penempatan lutut kaki belakang. Setiap pelari diperbolehkan memilih teknik ini.
a. Start pendek (bunc start)
- Letakkan kaki kanan di depan dan kaki kiri di belakang. Jari-jari kaki kiri belakang sekira segaris dengan tumit kaki kanan yang ada di depan.
- Jatuhkan badan ke bagian depan, lalu letakkan tangan di belakang garis start. Jari membentuk huruf V pada ibu jari dan keempat jari lain.
- Kedua lengan dan pandangan lurus. Berat badan ditumpukan pada kedua lengan.
- Angkat panggul sehingga pantat lebih tinggi dari pundak. Lengan tetap lurus namun leher dilemaskan.
- Saat aba-aba lari diberikan, lakukan tolakan lari pada balok start dan lari secepatnya sampai fisnish.
b. Start menengah (medium start)
- Badan diturunkan sampai posisi lutut segaris dengan ujung-ujung jari kaki.
- Gerakan selanjutnya sama seperti start pendek.
c. Start panjang
- Ketika badan diturunkan, letakkan lutur kaki kiri belakang segaris dengan tumit kaki kanan depan, atau sedikit mundur lagi.
- Gerakan selanjutnya serupa dengan start pendek dan menengah.
2. Teknik lari
a. Gerakan kaki. Ambil langkah lebar dan lari secepat mungkin. Kaki belakang saat menolak tanah seakan tertendang ke depan secara cepat. Lutut ditekuk wajar, dan saat mendaratkan kaki yang dipakai adalah ujung telapak kaki pada posisi lutut agak ditekuk.
b. Ayunan tangan. Lengan diayunkan ke depan sampai batas hidung. Siku ditekuk sampai membentuk sudut kurang lebih 90 derajat.
c. Siap badan. Sikap badan mesti rileks dan condong ke depan. Posisi kepala segaris punggung dan lurus ke depan.
3. Teknik finish
a. Pelari tidak memperlambat kecepatannya dan mengubah sikap sampai benar-benar masuk garis finish.
b. Saat segera masuk garis finish, busungkan dada ke depan dan kedua tangan ke belakang.
c. Pelari menjatuhkan salah satu bahu atau memiringkan salah satu sisi tubuh atas ke depan dengan tidak berlebihan.
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Alexander Haryanto