Menuju konten utama

Lirik & Pencipta Lagu Sepasang Mata Bola oleh Ismail Marzuki

Pencipta lagu Sepasang Mata Bola adalah Ismail Marzuki. Berikut lirik lagu selengkapnya.

Lirik & Pencipta Lagu Sepasang Mata Bola oleh Ismail Marzuki
Ilustrasi Lirik Lagu Daerah. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Lagu Sepasang Mata Bola merupakan salah satu lagu nasional yang diciptakan pada tahun 1946 dan masih dinyanyikan hingga saat ini.

Lagu wajib nasional adalah lagu yang liriknya memiliki latar belakang kisah terkait sejarah kehidupan bangsa Indonesia. Pencipta lagu wajib nasional merupakan orang-orang yang lahir dan menyaksikan kemajuan Indonesia baik pada saat masa perjuangan maupun pasca kemerdekaan.

Melalui lagu-lagu yang diciptakan memberikan gambaran bangsa Indonesia di masa lampau. Sehingga rakyat Indonesia tidak hanya mengetahui sejarah hanya melalui pembelajaran di sekolah melainkan melalui lagu yang mewakili.

Salah satu lagu nasional adalah Sepasang Mata Bola. Lagu ini memiliki makna tentang seorang pria yang sedang di kereta kemudian dipandang oleh seseorang yang menganggapnya seorang pahlawan dan menggantungkan harapan kepadanya beserta doa yang dipanjatkan agar senantiasa selamat di medan perang dan bertemu kembali.

Lagu ini menjadi lagu mujarab untuk memantik semangat para pejuang dalam upaya mempertahankan kemerdekaan Indonesia pada saat masa penjajahan.

Ternyata lagu Sepasang Mata Bola menjadi salah satu lagu pengobar semangat BJ Habibie semasa hidupnya. Melalui bukunya yang berjudul "Habibie, dari Pare-Pare lewat Aachen dan tulisan-tulisan lain" ia menyatakan bahwa lagu karya Ismail Marzuki tersebut sering ia putar dan menjadi lagu favoritnya.

Pencipta Lagu Sepasang Mata Bola

Header Ismail Marzuki

Header Ismail Marzuki.(tirto.id-Fuad)

Pencipta lagu Sepasang Mata Bola adalah Ismail Marzuki. Ia adalah salah satu komponis besar di Indonesia sekaligus pencipta karya-karya klasik yang luar biasa. Karyanya yang paling tenar ialah lagu "Halo-Halo Bandung", "Rayuan Pulau Kelapa" dan "Gugur Bunga".

Menurut buku Seni Budaya terbitan Kemdikbud, karya-karya Ismail Marzuki mulai direkam ke piringan hitam pertama kali pada 1937. Lagu yang direkam antara lain "O Sarinah", "Ali Baba Rumba", dan "Olhe Lheu Dari Kotaradja".

Setahun kemudian Ismail Marzuki mendapat kesempatan mengisi suara dalam film Terang Bulan yang diperankan oleh Rd. Muchtar dalam lagu "Duduk Termenung". Kesuksesannya ini berlanjut ke proyek lainnya.

Jika banyak masyarakat melakukan perlawanan dengan angkat senjata pada masa penjajahan Jepang, Ismail Marzuki melakukannya dengan cara yang berbeda. Ia melawan lewat lagu, dan menggunakan lagu sebagai senjata.

10 Lagu Ciptaan Ismail Marzuki yang Masih Dikenang Hingga Kini

Semasa hidupnya, Ismail Marzuki telah menghasilkan hingga 250 lagu. Adapun laman resmi Pemerintah Jakarta mencatat 10 lagu Ismail Marzuki yang masih dikenang hingga saat ini yaitu sebagi berikut.

1. Gugur Bunga (1945)

2. Rayuan Pulau Kelapa (1944)

3. Juwita Malam (1950)

4. Indonesia Pusaka (1949)

5. Wanita (1948)

6. Sabda Alam (1950)

7. Rindu Lukisan (1950)

8. Halo-Halo Bandung (1946)

9. O Sarinah (1931)

10. Sepasang Mata Bola (1946)

Atas dedikasi, perjuangan, dan rasa cinta Tanah Air-nya yang begitu tinggi, Ismail Marzuki mendapat banyak penghargaan seni. Salah satu yang terbesar ialah Piagam Wijayakusuma yang diberikan oleh Presiden Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1961.

Lirik Lagu Nasional Sepasang Mata Bola

Hampir malam di Jogya

Ketika keretaku tiba

Remang cuaca

Terkejut aku tiba-tiba

Dua mata memandang

Seakan akan dia berkata

Lindungi aku pahlawan

Dari pada sang angkara murka

Sepasang mata bola

Dari balik jendela

Datang dari Jakarta

Menuju medan perwira

Kagumku melihatnya

Sinar sang perwira rela

Hati telah terpikat

Semoga kelak kita berjumpa pula

Sepasang mata bola

Seolah-olah berkata

Pergilah pahlawanku

Jangan bimbang ragu

Bersama do'aku

Baca juga artikel terkait EDUKASI DAN AGAMA atau tulisan lainnya dari Wulandari

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Wulandari
Penulis: Wulandari
Editor: Yulaika Ramadhani