Menuju konten utama

Lirik Lagu Wajib Sorak-Sorak Gembira dan Siapa Penciptanya?

Sorak-Sorak Gembira merupakan salah lagu hymne atau lagu wajib yang sering dinyanyikan ketika perayaan penting di Indonesia.

Lirik Lagu Wajib Sorak-Sorak Gembira dan Siapa Penciptanya?
Ilustrasi Lirik Lagu Daerah. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Lagu “Sorak-sorak Bergembira” adalah salah satu lagu wajib nasional yang diciptakan oleh Cornel Simanjuntak.

Lagu ini juga dikenal dengan judul “Indonesia Tetap Merdeka”. Dilansir dari Buku PKN Jilid 5 Karya Dyah Srwiwilulujeng, lagu “Sorak-sorak Bergembira” merupakan wujud rasa bahagia seluruh rakyat Indonesia setelah berhasil mengusir Belanda yang telah menjajah selama 350 tahun.

Dalam lirik “sudah bebas negeri kita, Indonesia merdeka” memiliki arti bahwa seluruh rakyat Indonesia telah terbebas dari segala bentuk kesengsaraan, kesedihan, perbudakan, dan penyiksaan selama masa penjajahan.

Di dalam lagu tersebut juga bermakna bahwa Indonesia merupakan negara yang sudah merdeka dan akan terus seperti itu selama-lamanya.

Lagu “Sorak-sorak Bergembira” dan beberapa lagu perjuangan lainnya juga sempat dinyanyikan pada tahun 1965-an oleh para tahanan politik yang dituduh terlibat dengan peristiwa G30S. Lagu-lagu tersebut mengiringi para tapol yang dibawa menuju tempat pembuangan.

Biografi Cornel Simanjuntak

Cornel Simanjuntak lahir pada tahun 1921 di Pematangsiantar, Sumatera Utara. Ia berasal dari keluarga katolik yang taat. Kedua orang tuanya berharap agar kelak dirinya menjadi seorang guru.

Ia menempuh pendidikan di Hollandsche Inlandsche School (HIS), Medan dan melanjutkan pendidikannya untuk menjadi guru di Hollandsche Indische Kweekschool (HIK) Xaverius College, Muntilan, Jawa Tengah.

Selama bersekolah di Xaverius College, ia biasa dipanggil Siman. Jiwa musiknya tumbuh dan semakin terasah karena di sekolahnya terdapat beragam alat musik klasik seperti perkusi, biola, biola alto, suling, hobo, klarinet, fagot, corno, trombone, dan tuba.

Selain bermain musik, Cornel juga aktif dalam kegiatan olahraga seperti sepak bola, berenang, dan kasti. Ia sering menjadi pimpinan rombongan yang membuatnya semakin dikenal dan disegani oleh teman-temannya.

Dalam bermusik, Cornel sangat mengagumi Franz Schubert yang merupakan salah satu komponis favoritnya.

Saat sedang bermain biola, ia sering memainkan lagu “Ave Maria” ciptaan Schubert. Bahkan, dalam buku catatannya ia menulis “Schubert, Oh meester, help mij!” (Schubert, Mahaguru, tolonglah saya) yang menggambarkan kekagumannya terhadap sosok Schubert.

Setelah Belanda ditaklukan oleh Jepang, ia hijrah ke Jakarta dan aktif di lembaga propaganda buatan Jepang, Keimin Bunka Shidosho. Selama di sana, ia menciptakan beberapa lagu propaganda seperti “Menanam Kapas”, “Bikin Kapal”, “Menabung”, dan “Bekerja”.

Cornel sempat dituduh sebagai penghianat karena masuk lembaga propaganda Jepang. Namun, hal itu ia lakukan dengan maksud untuk mendidik rakyat dan mendapatkan kesempatan untuk menulis lagu.

Setelah Jepang dibom atom oleh Amerika Serikat dan menyerah tanpa syarat, Indonesia berhasil memproklamasikan kemerdekaan.

Cornel dengan jiwa musikalitasnya turut mencurahkan perasaan bahagia melalui beberapa lagu ciptaannya seperti “Maju tak Gentar”, “Teguh Kukuh Berlapis Baja”, dan “Sorak-sorak Bergembira”. Namun, kebahagiaan itu tidak berlangsung lama.

Tidak disangka Nederlandsch Indische Civiele Administratie (NICA) membonceng sekutu dengan tujuan ingin kembali menguasai Indonesia. Pada saat itulah Cornel ikut angkat senjata untuk mengusir para penjajah.

Ia sempat bertempur di Senen dan terkena luka tembak di bagian pahanya. Kemudian ia dibawa ke Central Burgerlijke Ziekenhuis atau sekarang disebut Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.

Setelah itu, ia mengasingkan diri ke Karawang dan pindah ke Yogyakarta. Ia tetap berada di Yogyakarta sampai akhir hayatnya. Cornel wafat pada 15 September 1946 setelah mengidap penyakit TBC dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Yogyakarta.

Lirik Lagu “Sorak-sorak Bergembira”

Sorak-sorak bergembira

Bergembira semua

Sudah bebas negeri kita

Indonesia merdeka

Indonesia merdeka

Republik Indonesia

Itulah hak milik kita

Untuk selama-lamanya.

Baca juga artikel terkait LIRIK LAGU atau tulisan lainnya dari Hery Setiawan

tirto.id - Musik
Kontributor: Hery Setiawan
Penulis: Hery Setiawan
Editor: Yandri Daniel Damaledo