tirto.id - Mars GP Ansor merupakan lagu ciptaan Iskandar, dan Mahbub Djunaidi untuk syairnya (lirik). Lagu mars ini ditetapkan melalui Keputusan Nomor 12/KONBES-XVIII/VI/2021 yang berisi Pengesahan Peraturan Organisasi Gerakan Pemuda Ansor. Keputusan ini ditetapkan saat Konferensi Besar XVIII GP Ansor di Jakarta pada 2012.
Jauh sebelum tahun 2012, ketika masih bernama Ansoru Nahdlatul Oelama (ANO), organisasi ini juga sudah memiliki lagu mars yang dibuat setelah Conferentie (Kongres) ke-II di Malang, tahun 1937. Mengutip laman NU Online, mars itu bertajuk Nasjid al-Iqdam ANO.
Gerakan Pemuda (GP) Ansor adalah Badan Otonom Nahdlatul Ulama (NU) yang berkiprah di bidang kepemudaan dan kemasyarakatan. Dalam perkembangannya, GP Ansor juga mempunyai sejumlah lembaga semi-otonom. Salah satunya, Banser.
Banser NU adalah akronim dari Barisan Serba Guna NU. Organisasi ini didirikan pada 1962, dengan tujuan memberi pengamanan untuk kegiatan-kegiatan yang digelar oleh NU.
Sekilas Sejarah GP Ansor
Sejarah GP Ansor dimulai dari pendirian Syubbanul Wathan (Pemuda Tanah Air) pada 1924 silam. Pembentukan organisasi itu diprakarsai oleh KH. Wahab Hasbullah, salah satu pendiri NU. Setelah itu, banyak remaja yang tergerak memasuki wadah pemuda NU tersebut.
Merujuk laman jabar.nu.or.id, Syubbanul Wathan lantas diarahkan menjadi sesi khusus yang mengurus pemuda NU dalam kepanduan yang disebut Ahlul Wathan. Berselang beberapa tahun, Syubbanul Wathan berubah menjadi Persatuan Pemuda NU (PPNU) pada 1931. Tidak lama setelah itu, pada 14 Desember 1932, PPNU berubah menjadi Pemuda Nahdlatul Ulama (PNU)
Keberadaan sejumlah wadah pemuda NU tersebut lantas berujung pada pembentukan organisasi bernama Ansoru Nahdlatul Oelama (ANO) pada 24 April 1934 di Banyuwangi, Jawa Timur. Dalam Muktamar IX NU (21-26 April 1934) di Banyuwangi, ANO disahkan menjadi Departemen Pemuda NU dalam struktur organisasi Nahdlatul Ulama.
Nama Ansor merupakan saran dari KH. Wahab Hasbullah, mengambil julukan kehormatan kepada penduduk Madinah yang diberikan oleh Nabi Muhammad SAW. Nama Ansor ini diharapkan menjadi wasilah agar organisasi tersebut bisa mengambil hikmah, teladan, sikap, dan semangat penduduk Madinah, yang mendukung perjuangan Nabi Muhammad SAW dalam mensyiarkan Islam.
Setelah masa revolusi kemerdekaan, tepatnya 14 Desember 1949, diselenggarakan pertemuan di kantor Pengurus Besar ANO di Surabaya yang dihadiri oleh KH. Wahid Hasyim (Menteri Agama RI). Dalam pertemuan itu, lahir kesepakatan tentang perubahan nama ANO menjadi Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor).
Lirik Mars GP Ansor dan Maknanya
Lirik Mars GP Ansor menggambarkan perjuangan para pendahulu saat mewujudkan kemerdekaan Indonesia. Di samping itu, mars tersebut membangkitkan semangat para kader GP Ansor dalam menegakkan keadilan, menghancurkan kezaliman, membela agama, bangsa, serta negara.
Lirik Mars GP Ansor:
Darah dan nyawa telah kuberikan
Syuhada rebah Allahu Akbar
Kini bebas rantai ikatan
Negara jaya Islam yang benar
Berkibar tinggi panji gerakan
Iman di dada patriot perkasa
Ansor maju satu barisan
Seribu rintangan patah semua
Tegakkan yang adil hancurkan yang dzalim
Makmur semua lenyap yang nista
Allahu Akbar-Allahu Akbar
Pagar baja gerakan kita
Bangkitlah bangkit putra pertiwi
Tiada gentar dada ke muka
Bela agama bangsa negeri.
Lirik Mars Banser dan Maknanya
Lirik Mars Banser mengandung makna perjuangan yang mendalam bagi pemuda NU. Banser rela mengorbankan darahnya menetes di medan perjuangan, asalkan demi agama dan sesuai perintah para ulama NU.
Lirik Mars Banser:
Izinkan ayah Izinkan ibu
Relakan kami pergi berjuang
Dibawah kibaran bendera NU
Majulah ayo maju serba serbu (serbu)
Tidak kembali pulang
Sebelum kita yang menang
Walau darah menetes di medan perang
Demi agama ku rela berkorban
Maju ayo maju ayo terus maju
Singkirkanlah dia dia dia
Kikis habislah mereka
Musuh agama dan ulama
Wahai barisan Ansor serbaguna
Di mana engkau berada (di sini)
Teruskanlah perjuangan
Demi agama ku rela berkorban.
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Addi M Idhom