tirto.id - Peneliti Utama, Bidang Evolusi Botani di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Sudarmono, melakukan penelitian terkait tumbuhan kumis kucing, yang ditemukan di Waigeo, Sorong, Papua.
Dalam prosesnya, LIPI bekerjasama dengan National Research Foundation (NFR), Korea Selatan.
Sudarmono menjelaskan, dalam penelitiannya, ia perlu untuk meneliti DNA dan morfologi dari tanaman tersebut.
"Nah untuk meneliti mikromorfologi ini harus memiliki alat scanning electron microscope (SEM). Teknologi ini memang mahal ya, tetapi teknologi ini memang salah satu yang penting untuk penelitian kami," kata Sudarmono saat ditemui di Gedung LIPI, Gatot Subroto, Jakarta, pada Senin (13/5/2019).
Sejumlah alat tersebut disediakan oleh pihak Korea Selatan, karene menurut Sudarmono LIPI sendiri masih kekurangan alat, khususnya SEM yang digunakan dalam penelitian ini.
"Di Korea, habis [penelitian] selama 14 hari, di Kyung Hee University, Seoul, Korea Selatan," ungkapnya.
Selain itu, Sudarmono berharap kerja sama tersebut pun mampu membantu publikasi hasil penelitiannya ke tingkat internasional.
"LIPI telah menjalin kerja sama, sehingga kami memiliki akses langsung untuk meningkatkan publikasi, terutama di level internasional dengan cara mengembangkan jaringan ke universitas dan juga lembaga penelitian," jelas Sudarmono.
Sudarmono berencana untuk memberikan nama atas tumbuhan kumis kucing tersebut sebagai orthosiphon rajaampatensis spesies novum. Nama tersebut rencananya akan dipublikasikan bersama dengan publikasi penelitiannya.
"Rencananya akan kami publikasikan tahun ini penelitiannya," kata Sudarmono.
Tumbuhan tersebut, kata Sudarmono, sebenarnya sudah ditemukan sejak sekitar tahun 2010. Namun baru mulai diteliti pada tahun 2017.
Penelitian memang diniatkan untuk dipublikasi pada tahun ini. Namun, kata Sudarmono, masih ada satu tahapan lagi dalam penelitiannya tersebut.
"Sebenarnya masih kami lakukan satu lagi dengan microsatellite DNA yang juga dilakukan tahun ini," kata Sudarmono.
Penulis: Fadiyah Alaidrus
Editor: Irwan Syambudi