tirto.id - Peneliti Puslit Kependudukan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Puguh Prasrtyoputra menyoroti pernyataan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 01, Ma’ruf Amien terkait integrasi lembaga riset di Indonesia menjadi satu dengan nama Badan Riset Nasional (BRN).
"Sebetulnya saya rasa masing-masing [peneliti] kementerian tidak perlu disatukan. Masing-masing [peneliti di kementrian] bisa dioptimalkan,” kata Puguh ditemui di kantor LIPI, Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Senin (18/3/2019).
Puguh pun menceritakan pengalamannya selama menjabat jadi penelitian dan pengembangan (litbang) di Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Ia juga menjelaskan tugas dari litbang yaitu mendukung dan mengarahkan program-program kementrian melalui riset yang telah dikerjakan.
Menurut dia, rencana dari Ma’ruf Amin akan menyatukan LIPI ke dalam BRN yang digagas, tak tepat. Ia pun mengatakan LIPI berbeda dengan BRN, karena LIPI sebagai pemegang otoritas ilmu pengetahuan Indonesia.
"Jadi saya rasa kalau disatukan [LIPI dan BRN] agak sulit. Menyatukan dua hal yang berbeda fungsi itu, karena masing-masing kan sudah terspesialisasi," kata Puguh
Ia menilai jika capres-cawapres Jokowi-Ma’ruf akan meleburkan lembaga-lembaga riset jadi satu badan, maka harus dilakukan secara sungguh-sungguh. Kemudian, tidak terburu-buru dan melalui kajian yang mendalam.
"LIPI dengan badan litbang di Kementerian itu menurut saya akan jadi tantangan yang berat kalau disatukan. Kalau tidak lancar proses transisinya, malah menghambat produksi ilmu pengetahuan di Indonesia," ujar dia.
Sebelumnya, dalam Debat Cawapres 01 Ma'ruf Amin berjanji akan membentuk badan riset nasional dan menyediakan dana abadi riset jika terpilih terpilih bersama capres Joko Widodo dalam Pilpres 2019.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Zakki Amali