tirto.id - Organisasi masyarakat (Ormas) lintas Agama di Bali menggelar apel Kebhinekaan NKRI di Lapangan Niti Praja Lumintang Denpasar, guna menolak Front Pembela Islam (FPI).
Amron selaku koordinator pemuda Ansor Perwakilan Bali mengatakan, sejak ratusan tahun silam umat lintas agama di Bali telah hidup harmonis, rukun berdampingan satu sama lainnya.
Ia juga mengatakan bahwa semua pihak lintas agama bertekad untuk memantapkan kerukunan antar agama di Bali yang selama ini tidak pernah menimbulkan konflik.
"Kerukunan dan keharmonisan itu dapat dilihat jika salah satu umat beragama sedang merayakan hari besar keagamaan, misalnya Idul Fitri, Nyepi, Natal ataupun Imlek kami selalu bahu membahu untuk mengamankan peraayaan keagamaan tersebut," ujar Amron, dikutip dari Antara, Minggu (22/1/2017).
Amron juga menegaskan bahwa pihaknya menolak keberadaan FPI dengan alasan organisasi itu bisa merusak keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Terkait laporan anggota FPI ke Polda Bali beberapa waktu lalu, ia juga menegaskan bahwa tuduhan petugas keamanan desa adat (pecalang) di Bali melarang warga Muslim untuk shalat Jumat itu sepenuhnya tidak benar.
Sementara itu, Ketua panitia apel kebhinekaan, Komang Mertayasa mengatakan, kegiatan itu untuk menyatukan agar menjadi kesepakatan bersama untuk menolak keberadaan FPI di Indonesia, khususnya Bali.
Menurut Mertayasa, NKRI tidak boleh terpecah dengan isu radikalisme, namun mari bersatu untuk tegakkan keutuhan NKRI.
"Jika ada FPI saya jelas menolak keras, jangan mengadu domba atas nama agama, mari kita bersatu untuk Indonesia yang damai dan tentram," ujar Mertayasa.
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto