tirto.id - Taliesin Myrddin Namkai-Meche, satu dari dua pria yang ditikam di sebuah kereta pada Jumat (26/5/2017) waktu Amerika Serikat di Portland, Oregon, AS, akhirnya meninggal dunia.
Jeremy Joseph Christian (35) diidentifikasi pihak kepolisian sebagai pelaku penyerangan dan akan diadili pada Kamis (1/6/2017) mendatang dengan tuduhan pembunuhan, upaya pembunuhan, intimidasi, dan kepemilikan senjata terlarang.
Dalam catatan Reuters yang dilaporkan ulang BBC, kronologi peristiwa memilukan tersebut berawal pada Jumat (26/5/2017) siang saat dua orang gadis, salah satunya muslim dan mengenakan kerudung, naik kereta di Portland. Menurut keterangan saksi, kedua gadis rupanya menarik perhatian Jeremy yang kala itu juga berada di lokasi yang sama.
Dyjuana Hudson, ibu dari salah satu gadis, mengatakan bahwa Jeremy kemudian mulai berkata-kata “semua muslim seharusnya mati saja”.
Perwakilan polisi Portland Pete Simpson mengonfirmasinya, “tersangka di dalam kereta dan berteriak, mengomel, dan mengoceh banyak hal, termasuk apa yang kami karakteristikkan sebagai ujaran kebencian atau bahasa yang bias”.
Tiga orang berinisiatif melindungi kedua gadis. Hudson berkata pada kanal The Oregonian bahwa salah satunya berkata “Kau (Jeremy) tak bisa seenaknya berkata demikian pada mereka (gadis). Mereka hanya anak kecil.”
Namun Jeremy kemudian berbalik menyerang ketiga pria. Tersangka, dalam penuturan Simpson, menyerang mereka secara ganas hingga menghasilkan kematian Taliesin dan seorang lainnya yang bernama Ricky John Best (53)—seorang ayah dari empat anak dan berstatus sebagai veteran militer AS. Serangan ini juga melukai sejumlah penumpang kereta lainnya.
Dua gadis yang ketakutan melihat peristiwa tersebut segera menelpon Hudson untuk meminta bantuan. Tak ada yang bisa dilakukan Hudson kecuali menghubungi pihak kepolisian yang segera mendatangi stasiun pemberhentian kereta. Tak lama setelah kereta sampai di lokasi, Jeremy segera diamankan pihak kepolisian.
Ibu Taliesin berkata pada saluran televisi KATU News bahwa anaknya adalah seorang pahlawan. “Ia adalah pahlawan dan akan tetap menjadi seorang pahlawan terlepas dari kerudung yang dipakai oleh gadis yang berusaha diselamatkannya. Bercahayalah yang terang, aku mencintaimu selamanya,” demikian kata ibu Taliesin.
Dyjuana Hudson menyampaikan rasa terima kasihnya di Facebook dengan menulis, “Terima kasih, terima kasih, terima kasih... Kau (Taliesin) akan selalu jadi pahlawan kami.”
Penulis: Akhmad Muawal Hasan
Editor: Akhmad Muawal Hasan