tirto.id - Polisi Spanyol mengatakan mereka telah menembak mati lima tersangka teroris di Kota Cambrils dalam serangan van kedua. Sebelumnya, serangan van di Barcelona telah membunuh 13 orang dan melukai sekitar 50 orang lainnya.
“Orang-orang (yang ditembak mati) itu terkait dengan serangan Barcelona,” demikian kata polisi setempat seperti dilansir BBC, Jumat (18/8/2017).
Sementara itu, hingga saat ini polisi masih memburu pria yang mengendarai vannya untuk menyerang keramaian Las Ramblas di Barcelona pada Kamis (17/8/2017) lalu waktu setempat.
PM Spanyol Mariano Rajoy menggambarkan aksi teror tersebut sebagai "serangan jihad", yang mana ISIS mengklaim telah melakukannya.
Pasca-serangan van di Barcelona ini, Rajoy kemudian mengumumkan tiga hari berkabung nasional dan satu menit kesunyian yang akan diadakan pada hari Jumat.
Tujuh orang, termasuk seorang polisi, terluka saat sebuah mobil mengarah ke mereka pada Jumat, kata petugas gawat darurat Catalan. Satu orang dalam kondisi kritis.
Kendaraan penyerang itu terbalik. Saat sejumlah orang keluar dari mobil, mereka segera ditembak oleh polisi. Salah satu orang dilaporkan mengacungkan pisau.
Orang-orang itu memakai sabuk dengan peledak, kata polisi, dan serangkaian ledakan terkendali dilakukan. “Sabuk tersebut terbukti palsu,” kata Kepala Daerah Katalan, Carles Puigdemont, yang dalam wawancara dengan radio setempat.
Polisi mengatakan situasi di Cambrils, sebuah kota dengan resor tepi laut populer berjarak 110 km (68 mil) di barat daya Barcelona, sekarang terkendali.
Diberitakan sebelumnya, sebuah van sewaan bergerak ke Las Ramblas, sebuah jalan populer di pusat kota Barcelona pada Kamis sore. Mobil itu kemudian menabrak para turis dan penduduk setempat di kawasan pejalan kaki tersebut.
Saksi mata mengatakan van sengaja menargetkan orang, menabrak dari sisi ke sisi.
Pengemudi van, yang diyakini sebagai satu-satunya penyerang, melarikan diri dengan berjalan kaki dan saat ini masih diburu oleh polisi.
Las Ramblas adalah sebuah jalan raya di tengah-tengah yang membentang sepanjang 1,2 km (0,75 mil) melalui pusat kota Barcelona dari Plaça de Catalunya (Catalonia Square) kota ke monumen Christopher Columbus di pinggir laut.
Seorang pengusaha dari New Orleans, yang baru saja tiba di sebuah taksi di Las Ramblas, mengatakan: "Saya mendengar orang banyak berteriak, terdengar seperti sedang meneriaki seorang bintang film.”
"Saya melihat van itu sudah rusak di bagian depan, menenun ke kiri dan kanan, mencoba menabrak orang secepat mungkin. Ada orang terbaring di tanah," katanya menambahkan.
Sementara itu, Kevin Kwast, yang sedang berlibur di Barcelona bersama keluarganya, mengatakan: "Saya sedang makan bersama keluarga saya di pasar La Boqueria sangat dekat tempat kecelakaan terjadi.
"Ratusan orang mulai menyerbu pasar ... kami mulai berlari bersama mereka ke luar, tepat di tempat korban sudah berjatuhan di jalan,” terang Kwast.
"Polisi mendorong kami ke tempat transfer uang dan kami sudah berlindung di sana lebih dari satu jam."
Sejumlah warga dari sekitar 24 negara terbunuh dan mengalami luka dalam serangan Las Ramblas, kata pemerintah Catalan. Salah satu warga negara Belgia telah dikonfirmasi tewas.
Kementerian Luar Negeri Perancis mengatakan bahwa 26 warga negara Perancis terluka, dengan setidaknya 11 dalam kondisi serius.
Anak laki-laki Irlandia berusia lima tahun menderita patah kaki.
Hong Kong, Taiwan dan Yunani termasuk di antara pihak yang mengatakan bahwa warganya terluka. Warga negara Jerman, Pakistan, Filipina, Venezuela, Australia, Rumania, Peru, Belanda, Denmark, Aljazair dan Cina juga termasuk di antara korban, kata beberapa pejabat.
Dua Pelaku Teror Sudah Ditahan
Dua orang ditahan terkait serangan van di Las Ramblas, Barcelona. Namun, keduanya bukan pengemudi van yang hinggat saat ini masih buron.
Salah satu yang ditahan adalah Driss Oubakir, yang dokumennya digunakan untuk menyewa van, kata media setempat.
Polisi menyebutkan, dia berumur 20-an, dan lahir di Maroko. Namun, laporan terakhir menunjukkan bahwa dia telah mengatakan kepada polisi bahwa dia tidak terlibat, dan bahwa dokumennya telah dicuri.
Media Spanyol melaporkan bahwa adik laki-lakinya, Moussa Oubakir, sedang dicari sehubungan dengan serangan Las Ramblas.
Pria kedua yang ditangkap lahir di Melilla, kota otonom Spanyol di pantai utara Afrika. Namanya belum disebutkan.
Sementara itu, pada Jumat, polisi mengumumkan penangkapan ketiga dilakukan di kota Catalan, Ripoll.
Dilaporkan bahwa ISIS mengatakan bahwa mereka berada di balik serangan Las Ramblas, Barcelona. Dalam sebuah pernyataan singkat yang dibawa oleh gerai berita Amaq disebutkan serangan itu dilakukan oleh "tentara negara Islam". Kelompok tersebut tidak memberikan bukti lebih lanjut atau rincian untuk mendukung klaim ini.
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari