tirto.id - Satuan Tugas Penanganan (Satgas) COVID-19 mengakui adanya penurunan tes COVID-19 saat libur lebaran Idulfitri. Satgas mengklaim, semangat tes COVID-19 yang sudah stabil di atas target WHO selama 9 minggu terakhir patah karena faktor libur Idulfitri.
"Setelah 9 minggu berturut selalu di atas standar WHO, jumlah testing kembali rendah yaitu hanya memenuhi 75,37% dari target WHO. Hal ini dapat terjadi karena periode libur Idulfitri pada minggu lalu yang mempengaruhi operasional laboratorium sehingga jumlah orang yang diperiksa menurun," kata Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers dari Gedung BNPB, Jakarta, Kamis (20/5/2021).
Wiku menuturkan jumlah tes di Indonesia sempat turun pada minggu ketiga Februari 2021 di bawah standar WHO yakni 1:1000 populasi per minggu. Jumlah tes tersebut lantas mengalami peningkatan dan terpenuhi dalam kurun waktu 9 minggu hingga tidak lagi memenuhi kriteria pada minggu kedua Mei 2021.
Di saat yang sama, Wiku juga melaporkan penambahan kasus positif mingguan mengalami penurunan sejak minggu kedua Februari 2021.
Berdasarkan data 16 Mei 2021, penambahan kasus positif mingguan yang terjadi adalah sebesar 26.067 kasus atau turun lebih dari 70 persen dari puncak kasus pada Februari 2021. Oleh karena itu, Wiku membantah penurunan kasus akibat penurunan tes.
"Jika dilihat secara berdampaingan maka penurunan kasus yang terjadi selama 13 minggu ini bukan karena testing yang rendah karena pada kenyataan testing konsisten berada di atas standar WHO selama 9 minggu berturut," kata Wiku.
Wiku lantas mengimbau kepada para pemerintah daerah untuk kembali meningkatkan tes COVID-19. Sebab, tes saat ini turun akibat periode Idulfitri. Ia meminta daerah menyiapkan segala kebutuhan untuk meningkatkan tes kesehatan.
"Pastikan seluruh daerah memiliki fasilitas dan SDM cukup untuk melakukan testing dan mohon agar segera diselesaikan apabila ada kendala atau membutuhkan bantuan," kata Wiku.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Bayu Septianto