Menuju konten utama

Lengsernya Airlangga Dituding Upaya Jokowi Kendalikan Golkar

Lengsernya Airlangga Hartarto merupakan bagian dari upaya Jokowi mengendalikan elit politik melalui perahu besar Golkar.

Lengsernya Airlangga Dituding Upaya Jokowi Kendalikan Golkar
Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang denga Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat menghadiri Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Inflasi 2023 di Istana Negara, Jakarta, Kamis (31/8/2023). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/hp.

tirto.id - Pakar Hukum Tata Negara dari Themis Indonesia, Feri Amsari, menyebut lengsernya Airlangga Hartarto dari posisinya sebagai Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar) merupakan bagian dari upaya Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengendalikan elit politik melalui perahu besar Golkar.

Feri Amsari mengatakan, hal tersebut terlihat dari alasan Airlangga mundur yang masih menjadi misteri.

"Alasan kenapa dia mundur tidak dikemukakan," kata Feri saat menjadi narasumber dalam diskusi bertajuk 'Kecurangan Pilkada 2024: Dari Dinasti, Calon Tunggal, dan Netralitas ASN' di Kantor Indonesia Corruption Watch, Kalibata, Jakarta Selatan, Selasa (13/8/2024).

Apalagi, Feri berpendapat, Airlangga merupakan sosok yang dianggap cukup berhasil secara kepartaian.

"Ada 120 kursi di DPR RI, dan ribuan kursi di berbagai Provinsi/Kabupaten/Kota itu capaian yang luar biasa. Mereka (Golkar) menjadi 2 terbesar di parlemen," ujar Feri.

Oleh karena itu, Feri menegaskan, tidak ada alasan yang signifikan secara organisasi partai untuk Airlangga mundur sebagai pimpinan partai Golkar.

"Karena dia dianggap sudah berhasil, jadi dugaannya memang ada tekanan tertentu yang kemudian membuka jalan untuk orang-orang tertentu masuk menguasai partai," ucap Feri.

Terlebih, dugaan tersebut meyakinkan saat beberapa anggota Partai Golkar menyebut Jokowi cukup layak untuk menjadi pemimpin partai berlambang pohon beringin itu.

"Dan itu mengindikasikan upaya ini adalah upaya untuk merebut partai Golkar sebagai perahu besar yang penting setelah Jokowi pensiun," terangnya.

Melalui Golkar tersebut, Ferry mengatakan, Jokowi akan memiliki elit politik tertentu untuk dikendalikan dalam permainan politik usai lengser sebagai Presiden dalam waktu dekat ini.

"Dan itulah bagian rencana dari merekayasa pengambilalihan partai untuk kepentingan politik itu," pungkas Feri.

Diketahui, Airlangga Hartarto menyatakan pengunduran dirinya dari jabatan Ketua Umum Golkar. Dia tidak lagi menjabat sebagai Ketua Umum Golkar sejak Sabtu (10/8/2024).

Menteri Koordinator Perekonomian itu mengaku, dirinya mengundurkan diri untuk menjaga keutuhan Partai Golkar dan memastikan transisi pemerintah pusat dari Presiden Joko Widodo ke Presiden Terpilih Prabowo Subianto berjalan lancar.

"Pengunduran diri ini terhitung sejak semalam, yaitu Sabtu, 10 Agustus 2024," kata Airlangga dalam video yang diterima Tirto, Minggu (11/8/2024).

Baca juga artikel terkait KONFLIK GOLKAR atau tulisan lainnya dari Auliya Umayna Andani

tirto.id - Politik
Reporter: Auliya Umayna Andani
Penulis: Auliya Umayna Andani
Editor: Anggun P Situmorang