tirto.id - Direktur Eksekutif Charta Politica, Yunarto Wijaya meminta agar kedua kubu paslon bertemu usai Pilpres 2019. Pertemuan ini dipandang dapat meredakan suasana saling klaim kemenangan di saat hasil pemilu resmi oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) belum rampung.
"Harusnya kedua belah kubu bertemu sambil menunggu proses real count [KPU]. Jadi menyatakan diri sama-sama akan menunggu proses dari KPU dan menerima hasil resminya,” ucap Yunarto kepada reporter Tirto usai acara Expose Data Hasil Quick Count Pemilu 2019, di Morrissey, Sabtu (20/4/2019).
Yunarto mengatakan, pertemuan ini tak menimbulkan keuntungan atau kerugian dari sisi politik bagi dua kubu, karena orientasi pertemuan untuk menciptakan suasana damai usai Pilpres.
"Ketika mereka bertemu itu mengindikasikan bahwa [pendukung] di bawah tidak boleh ada konflik," kata Yunarto.
Yunarto menilai saling klaim kemenangan, terutama dari kubu 02 sebagai upaya menjaga militansi relawan. Hal ini, kata dia, terkait upaya pengumpulan formulir C1 sebelum pengumuman resmi KPU dikeluarkan.
"Saya mengerti dilema mungkin saja relawan ini masih harus dikasih harapan. Paslon 02 Masih mungkin menang Jadi menjaga militansi relawan. Berharap ada mukjizat bisa terjadi pada C1 yang mereka kumpulkan," kata Yunarto.
CEO Cyrus Network, Hasan Nasbi mendukung pertemuan dua kubu. Hal ini, agar salah satu kubu berhenti melanjutkan klaimnya seperti melalui kegiatan sujud syukur maupun pidato kemenangan.
"Jangan sebelah sini bikin sujud syukur tiap hari. Jangan tiap hari bikin pidato kemenangan. Itu tidak menentramkan suasana. Apalagi selama ini klaim kemenangan tidak ada dasarnya," ucap Hasan.
Sebelumnya, Capres 01, Joko Widodo mengaku telah mengirimkan seorang utusan untuk menemui Capres 02, Prabowo Subianto usai Pilpres 2019. Namun, Prabowo belum mengetahui dan belum bertemu utusan Jokowi.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Zakki Amali