tirto.id - Sebuah ledakan terjadi di luar Kuil Sufi Kota Lahore, Pakistan menewaskan delapan orang dan lebih dari 24 orang terluka pada Rabu (8/5/2019). Ledakan tersebut menyasar kendaraan keamanan polisi yang terparkir di Kuil Data Darbar di kota terbesar kedua di Pakistan tersebut.
Delapan orang yang meninggal diantaranya adalah 5 petugas kepolisisan, seperti disampaikan kepala polisi Arif Nawaz, dikutip oleh Aljazeera.
“Kami masih menginvestigasi apakah ini disebabkan IED [alat peledak otomatis] atau bom bunuh diri,” kata Ashfaq Ahmed, seorang polisi senior.
Rekaman yang didapat dari lokasi kejadian tersebut menunjukkan bahwa kendaraan polisi rusak dan terdapat puing-puing bangunan kuil.
“Beberapa petugas kepolisian berdiri untuk menjaga gerbang dari [kuil] Data Darbar,” kata Ahmed, menjelaskan rincian kejadian kepada reporter.
Korban luka-luka dibawa ke Rumah Sakit Lahore’s Mayo. Lima dari 24 korban luka dalam keadaan kritis. Evakuasi seluruh korban telah selesai dilakukan dan investigasi sedang berlangsung di lokasi kejadian.
“Polisi menjadi target operasi ini, karena arah dari mana penyerang berasal, dia bisa saja membunuh lebih banyak orang di pasar, namun dia malah menuju ke kendaraan [kepolisian],” kata Nawaz.
Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan dengan keras mengecam serangan tersebut. CNN mewartakan ia juga menunjukkan bela sungkawa dan kehilangan atas keluarga korban yang kehilangan orang-orang yang dicintainya.
“Investigasi sedang dilaksanakan dan korban akan mendapatkan perawatan terbaik yang tersedia,” katanya.
Data Darbar adalah kuil Sufi terbesar di Asia Selatan, dengan ribuan orang berziarah ke tempat peristirahatan terakhir Sufi Abdul Hassan Ali Hajveri setiap harinya.
Kejadian tersebut terjadi di awal bulan Ramadan bagi umat Islam, yang juga mayoritas agama di Pakistan. Belum ada kelompok yang mengklaim bertanggung jawab atau mengklaim dirinya atas kejadian ini.
Saat ini, lokasi kejadian sedang ditutup dari akses umum dan sedang mengevakuasi hingga ke dalam kuil. Petugas kepolisian mengumpulkan bukti dari TKP.
Beberapa petugas terbagi dalam beberapa tim. Tim investigasi mencari bukti, dan polisi menanyai saksi mengenai kejadian tersebut.
Salah seorang saksi, sopir van mengaku dia sedang berhenti untuk menarik uang dari ATM di sekitar TKP saat bom meledak.
Samaa TV melaporkan Kepala Kementerian, Usman Buzdar memerintahkan investigasi segera dilakukan dan dia menunda kunjungannya ke Sargodha, Bhakkar, dan Sheikhupura. Dia kemudian langsung mengadakan pertemuan keamanan.
Penulis: Anggit Setiani Dayana
Editor: Yantina Debora