tirto.id - Aksi teror bom yang terjadi di Surabaya, Jawa Timur, ikut menyasar Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) Jalan Raya Arjuno. Diduga, ledakan yang terjadi pada Minggu (13/5/2018) pagi ini di GPPS berasal dari bom mobil.
"Diduga dari mobil karena ada yang masuk di halaman gereja dan menabrakkannya di pintu," ujar Kepala UPTD 1 Surabaya Pusat Dinas Kebakaran Kota Surabaya Arie Bekti di lokasi kejadian, seperti diwartakan Antara.
Saat ini, tim Gegana Polda Jatim juga masih menyisir di lokasi kejadian dan mencari kepastian dari mana bom berasal.
Untuk sementara, dua korban dengan luka bakar cukup serius sudah dievakuasi di rumah sakit dan beberapa orang diduga meninggal dunia.
"Dua orang lukanya hampir 100 persen dan sedang menjalani perawatan. Untuk korban meninggal dunia masih belum dievakuasi," ucapnya.
Puluhan aparat kepolisian diterjunkan di sekitar lokasi, termasuk petugas gabungan dari Pemkot Surabaya. Mobil kepolisian, pemadam kebakaran, ambulans dan kendaraan operasional aparat disiagakan di lokasi kejadian.
Tim Gegana Polda Jatim masih menduga ada bom aktif di dalam mobil yang digunakan pelaku untuk meledakkan GPPS.
"Informasinya masih ada bom aktif di dalam mobil. Makanya bagi rekan-rekan silakan mundur dan menjauh di lokasi," ujar salah seorang anggota Tim Gegana.
Informasi yang dihimpun, bom tersebut berada di mobil yang meledak tepat di halaman gereja dan Tim Gegana masih melalukan sterilisasi.
Bahkan, petugas yang berada di sekitar lokasi juga diminta untuk menjauh sementara karena ditemukan bahan peledak di sekitar mobil.
Kendaraan penjinak bom milik Gegana Polda Jatim juga didatangkan dan tim segera melakukan proses penyisiran hingga memastikan keadaan benar-benar aman.
Ledakan bom di tiga gereja di Surabaya hingga saat ini menewaskan 9 orang dan menyebabkan 40 orang luka-luka, menurut data sementara pihak kepolisian.
Jumlah korban tersebut total dari tiga lokasi terjadinya ledakan bom pagi ini di Gereja Santa Maria Ngagel, Gereja Kristen Indonesia di Jalan Diponegoro, dan Gereja Pantekosta di Jalan Arjuno.
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari