Menuju konten utama

Lapor COVID-19 Gandeng Anies Buat Peta Kerentanan Corona di DKI

Progam kerjasama antara Pemprov DKI dan Lapor COVID-19 ini akan melakukan pemetaan penyebaran COVID-19 berdasarkan tingkat kepadatan penduduk.

Lapor COVID-19 Gandeng Anies Buat Peta Kerentanan Corona di DKI
Warga tanpa mengenakan masker melintasi replika peti mati dan papan himbauan waspada COVID-19 di kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta, Selasa (1/9/2020). ANTARA FOTO/ Wahyu Putro A/foc.

tirto.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama Lapor COVID-19, dan Kedutaan Besar Inggris berkolaborasi membuat sebuah program pemetaan kerentanan penyebaran COVID-19 di Jakarta.

Inisiator Koalisi Warga Lapor COVID-19 Irma Hidayana menjelaskan mereka rencananya akan melakukan pemetaan penyebaran COVID-19 berdasarkan tingkat kepadatan penduduk, sebab daerah tersebut rentan terjadi penularan.

Maka, pihaknya akan melakukan identifikasi kerentanan COVID-19 di tingkat kelurahan, perkantoran, stasiun KRL, pasar, dan tempat-tempat yang memiliki tingkat kerumunan penduduk yang tinggi.

"Kami membangun variabel dan formula untuk menentukan skor tingkat kerentanan wilayah tersebut seperti apa," kata dia dalam acara "Program Launch" yang diselenggarakan secara daring, Kamis (3/9/2020).

Program tersebut rencananya bakal disajikan melalui platform dan akan diintegrasikan dengan laman milik Satgas COVID-19 DKI, corona.jakarta.go.id.

Salah satu alasan Lapor COVID-19 ingin berkolaborasi dengan Pemprov DKI lantaran selama ini Anies dinilai transparan dalam memberikan data penyebaran virus corona COVID-19. Bahkan, hal itu telah dilakukan sejak awal kasus COVID-19 muncul pada Maret 2020 lalu.

"Pak Anies juga selama ini sangat baikk berpartner dengan Lapor COVID-19, mendengarkan masukan dari pakar-pakar, kelompok, bekerjasama secara intensif," ucapnya.

Pada waktu yang sama, Anies menilai program tersebut efektif untuk membaca dan menganalisis kasus kerentanan penyebaran COVID-19.

Nantinya, data yang terhimpun dari suatu wilayah tersebut bukan hanya dapat melihat kondisi saat ini saja, tetapi peristiwa yang akan terjadi ke depan. Ia berharap program tersebut dapat menganalisis sampai ke tingkat RW.

"Harapannya kita tahu karakteristik wilayah seperti apa yang muncul penularan lebih besar, karakteristik wilayah seperti apa penularan kecil," katanya.

Untuk mencegah penularan COVID-19 dan memutus mata rantai, Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) itu mengaku tengah membuat regulasi agar warga yang positif terpapar COVID-19 tidak melakukan isolasi mandiri di rumah, tetapi langsung di bawa ke fasilitas isolasi yang disediakan pemprv seperti rumah sakit.

"Kami sedang susun regulasi begitu lengkap, nanti kami umumkan. Kami akan meningkatkan inervensi pada mereka-mereka yang terpapr positif," terangnya.

Duta Besar Inggris Owen Jenkins dalam acara tersebut mengatakan pihaknya akan memberikan dana sebesar 56 ribu dollar atau setara Rp980 ribu kepada Lapor COVID-19.

"Dukungan ini diharapkan untuk mempermudah kolaorasi tata kelola data, sehingga dapat menangani COVID-19 dengan cepat dan terintergrasi. Dukungan dapat membantu dalam pelibatan-pelibatan penting dalam COVID-19," kata Owen.

Baca juga artikel terkait PANDEMI COVID-19 atau tulisan lainnya dari Riyan Setiawan

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Riyan Setiawan
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Bayu Septianto