tirto.id - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD mengatakan keluarga korban kebakaran Lapas Tangerang mendpat layanan komunikasi dan informasi.
"Kami sampaikan bela sungkawa atas insiden ini kepada keluarga korban dan apresiasi penanganan cepat atas peristiwa kebakaran oleh semua pihak, termasuk komunikasi dengan pihak keluarga dalam mendapatkan informasi," kata Mahfud saat memberikan keterangan pers di Lapas Kelas 1 Tangerang, Rabu (8/9/2021).
Pasca-kebakaran Lapas Tangerang telah dibentuk gugus tugas, salah satunya menghubungi masing-masing keluarga korban. Gugus tugas tersebut, lanjut Mahfud MD, diharapkan dapat segera menindaklanjuti informasi yang dibutuhkan keluarga, khususnya napi yang meninggal dalam insiden tersebut.
"Ada gugus tugas yang menangani korban, keluarga, identifikasi hingga penyaluran informasi. Ini diharapkan dapat memberikan kemudahan akses kepada keluarga napi yang menjadi korban dalam insiden tersebut," ujarnya.
Sementara ini untuk penyebab kebakaran disebut korsleting listrik. Lapas tersebut dibangun pada 1972. Untuk area terbakar berada di Blok C2 yang memiliki 19 kamar.
Korban kebakaran sebanyak 122 napi menjadi korban, di antaranya 41 meninggal. Rinciannya 119 napi kasus narkotika, 2 napi kasus terorisme, 1 orang kasus 338 KUHP (kasus pembunuhan), dan 2 napi warga negara asing dari Afrika Selatan dan Portugal.
Lapas Tangerang seharusnya berkapasitas 600 narapidana, tetapi per Agustus 2021 jumlahnya membengkak jadi 245 persen, total 2.087 napi.
- Lapas Kelebihan Kapasitas: Masalah Lama Ditjen PAS Tanpa Ada Solusi
- Delapan Korban Luka Berat Kebakaran Lapas Dirawat di RSUD Tangerang
- DPR Desak Jokowi Evaluasi Yasonna Usai Lapas Terbakar & 41 Tewas
- Yasonna: 41 Meninggal di Kebakaran Lapas Tangerang, 2 Korban WNA
- Kronologi Kebakaran Lapas Tangerang: Korban Tewas di Sel Terkunci
Editor: Zakki Amali