Menuju konten utama
Informatika-Kurikulum Merdeka

Langkah-langkah Melakukan Keterampilan Generik Informatika

Langkah-langkah melakukan keterampilan generik dalam bidang informatika, salah satunya adalah mempresentasikan.

Langkah-langkah Melakukan Keterampilan Generik Informatika
Ilustrasi Presentasi. Presentasi merupakan salah satu langkah keterampilan generik di bidang informatika. foto/istockphoto

tirto.id - Keterampilan generik secara umum dianggap sebagai kemampuan seseorang yang bisa menjalankan keahlian umumnya di bidang-bidang lain.

Ketika seseorang belajar ilmu khusus, kemampuan generik diajarkan oleh pembimbing. Hal ini dilakukan agar pembelajarnya bisa memanfaatkan kemampuan tersebut di bidang ilmu lain.

Oleh sebab itu, Yassin dkk (2008) dalam tulisan terbitan SC Syehnurjati menulis bahwa keterampilan generik kadang disebut soft skill.

Bahkan ada sebutan lain meliputi keterampilan umum, penting, kerja, dasar, diperlukan, hingga yang harus diajarkan.

Dalam konteks studi informatika yang belajar tentang komputasi, keterampilan generik juga diajarkan.

Pembelajaran ini dilakukan lewat praktik lapangan dan menyelipkan langkah-langkah tertentu di dalamnya.

Lalu, bagaimana langkah melakukan keterampilan generik dalam informatika?

Langkah-langkah Keterampilan Generik dalam Informatika

Mushthofa dkk dalam Informatika (2021, hlm. 14), menerangkan pengadaan praktik lintas bidang (PLB) untuk para pelajar.

Tujuan dari PLB adalah memperoleh keterampilan generik berupa kolaborasi dan komunikasi. Untuk memperoleh keduanya, terdapat langkah-langkah praktik tertentu.

Misalnya, kolaborasi memerlukan langkah pembagian tugas dan peran serta menjalankan perencanaan kerja kelompok.

Kemudian, komunikasi sebagai keteramilan generik diperoleh lewat tayangan infografis dan presentasi di depan kelas.

Berikut ini langkah-langkah melakukan keterampilan generik informatika (Mushthofa dkk., 2021, hlm. 15-22).

1. Pembagian tugas dan peran

Tujuan dari pengadaan langkah ini adalah meningkatkan kemampuan kerja sama para pendidik.

Pembagian peran, tugas, dan berbagai aspek yang akan jadi praktiknya akan didiskusikan. Berikut langkah untuk penetapan perannya:

  1. Usahakan semua orang di kelompok sudah paham terkait tujuan dan permasalahan yang dikaji.
  2. Terapkan pembagian peran lewat ketua, musyawarah, atau mengajukan diri jika mampu.
  3. Kerjakan peran atau tugas yang diberikan.
  4. Kumpul untuk membicarkan hasil pekerjaan.
  5. Merumuskan kesimpulan lewat arahan ketua kelompok.
2. Perencanaan kerja kelompok

Selain membagi tugas dan peran, maka langkah sebelum itu seharusnya dilakukan perencanaan kerja kelompok.

Dengan begitu, para peserta tahu di mana dan kapan waktu pengadaan kegiatan membicarakan praktik.

Jika waktu dan tempat kerja kelompok sudah disepakati masing-masing anggota kelompok, maka bisa langsung eksekusi ke ranah persoalan.

Sebut ketika rencana dilakukan hari Sabtu ketika sekolah libur. Dengan begitu, pada hari tersebut mereka akan bertemu untuk mendiskusikan perihal praktiknya.

Jika sudah bertemu, mereka akan melakukan pembicaraan terkait peran dan segala hal yang berkaitan dengan praktik.

Pertemuan berikutnya bisa dilakukan setelah masing-masing peran sudah menyelesaikan tugasnya.

3. Info Grafis

Untuk menginformasikan data, info grafis merupakan salah satu caranya. Keterampilan generik berupa komunikasi diasah lewat langkah ini.

Seseorang atau lebih dalam kelompok akan disuruh membuat info grafis agar dimengerti para pembaca. Mereka akan berusaha sebaik mungkin agar maksud yang disampaikan mudah dicerna.

Hal itu dilukiskan lewat penggambaran data, hasil analisis, hingga saran-saran yang ingin dituangkan oleh pihak yang telah melakukan praktik.

4. Presentasi

Selain langkah berupa info grafis, para peserta didik juga bisa mengomunikasikan hasil praktiknya lewat presentasi. Nantinya, mereka disuruh mengikuti langkah dengan cara menampilkan penelitiannya.

Mereka akan mempresentasikannya di depan kelas dan disaksikan teman-temannya.

Pada saat kondisi ini terjadi, maka presenter (orang yang melakukan presentasi) bisa minta para penontonnya untuk bertanya terkait materi.

Dengan begitu, kemampuan generik komunikasi akan terasah. Soft skill untuk berbicara di depan umum juga terbentuk lewat langkah ini.

Baca juga artikel terkait EDUKASI DAN AGAMA atau tulisan lainnya dari Yuda Prinada

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Yuda Prinada
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Dhita Koesno