Menuju konten utama

Lalu Zohri Diharapkan Tetap Fokus Berlatih Meski Kebanjiran Bonus

Lalu Muhammad Zohri mendapat banyak bonus dari pejabat, pemerintah dan swasta. PB PASI berharap Zohri tetap fokus berlatih usai menang di kejuaraan dunia atletik U-20.

Lalu Zohri Diharapkan Tetap Fokus Berlatih Meski Kebanjiran Bonus
Sprinter Indonesia Lalu Muhammad Zohri bersama dua atlet Amerika Serikat Anthony Scwartz dan Eric Harrison, setelah finish pada cabang lari 100 meter, pada Kejuaraan Dunia Atletik 2018 di Tampere, Finlandia, Rabu (11/7/2018). Antara news/IAAF.

tirto.id - Keberhasilan Lalu Muhammad Zohri merebut medali emas di kejuaraan atletik dunia U-20 di Finlandia membuat atlet asal Nusa Tenggara Barat (NTB ) itu kebanjiran bonus.

Mengenai sejumlah bonus yang diberikan kepada Zohri, Sekjen Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) Tigor Tanjung mengklaim pihaknya tidak mengetahuinya secara rinci.

“Tidak tahu, banyak [bonus untuk Zohri] yang kami tidak tahu. Tapi kami syukuri, karena banyak orang yang mengapresiasi kemenangannya,” kata Tigor di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta, pada Selasa (17/7/2018).

Dia mengaku PB PASI tidak menginventarisir jenis-jenis hadiah atau bonus yang didapatkan oleh Zohri. Tigor justru berharap kemenangan Zohri di Finlandia tidak merusak fokus sprinter muda itu dalam berlatih.

Daftar Panjang Bonus untuk Zohri

Setelah menjadi juara lari dunia nomor 100 meter U-20, Zohri tercatat mendapat beragam bonus berupa uang, modal usaha, polis asuransi, rumah, beasiswa hingga usaha minimarket.

Hadiah modal usaha dan polis asuransi untuk Zohri diberikan oleh Gubernur NTB Muhammad Zainul Majdi alias Tuan Guru Bajang (TGB). Zohri mendapat modal usaha dan polis asuransi, masing-masing senilai Rp100 juta.

Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) juga memberikan hadiah rumah untuk Zohri. Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menyebut staf Kemendagri telah membelikan rumah untuk Zohri di Desa Pemenang Barat, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara, NTB.

Komando Resort Militer 162/Wira Bhakti juga menurunkan anggotanya guna merenovasi rumah sederhana milik keluarga pemuda berusia 18 tahun itu. Tidak hanya itu, Zohri diberi kesempatan bergabung menjadi anggota TNI. Jika menjadi prajurit TNI, Zohri bisa tetap menjadi atlet.

Zohri juga mendapat tawaran menjadi aparatur sipil negara (ASN) atau PNS. Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara-Reformasi Birokrasi Asman Abnur menyatakan Zohri bisa diangkat menjadi PNS untuk formasi khusus.

Hadiah berupa beasiswa juga diberikan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Menurut Menpora Imam Nachrawi biaya pendidikan Zohri hingga tingkat paling tinggi akan ditanggung pemerintah.

Presiden Joko Widodo juga telah memerintahkan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono merenovasi rumah milik keluarga Zohri. Selain rumah, jalanan di kampungnya akan dibenahi pula. Akses jalan turut dibangun bersamaan dengan pengerjaan rumah.

Bahkan, pemerintah Lombok Utara akan membangun lapangan atletik yang bakal diberi nama “Lalu Muhammad Zohri.” Lapangan itu diharapkan dapat memotivasi anak-anak daerah itu menjadi atlet.

Tak ketinggalan, advokat Hotman Paris juga menyatakan akan memberikan bonus senilai Rp100 juta kepada Zohri. Hadiah berupa perjalanan umrah gratis juga dijanjikan oleh Ustaz Adi Hidayat kepada Zohri.

Terakhir, lembaga amal Aksi Cepat Tanggap (ACT) menyatakan akan memberikan usaha berupa minimarket berlantai dua di dekat kediaman Zohri beserta modal senilai Rp300 juta.

Alasan PB PASI Minta Penyambutan Zohri Berlangsung Sederhana

Lalu Zohri bersama tim Indonesia di kejuaraan atletik dunia U-20 dijadwalkan tiba di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, pada pukul 23.10 WIB, hari ini.

PB PASI sebelumnya sudah meminta agar penyambutan Zohri digelar dalam waktu singkat dan sederhana. Sekjen PB PASI Tigor Tanjung menyatakan Kemenpora menyiapkan penyambutan selama 30 menit saja.

“Kemenpora telah mengatur jadwal penyambutan Lalu Zohri, kita hanya minta agar dibuat sesingkat-singkatnya karena alasan fisik,” kata Tigor.

Tigor menjelaskan Zohri dan timnya kemungkinan besar mengalami kelelahan fisik setelah menempuh penerbangan panjang. Karena itu, penyambutan diminta hanya berlangsung singkat agar Zohri dan rekan-rekannya bisa segera beristirahat.

Dia menambahkan, para atlet Indonesia dari cabang olahraga atletik memiliki kebiasaan merayakan kemenangan dengan cara biasa-biasa saja dan tidak mewah. Menurut Tigor, PB PASI juga belum mengetahui jadwal pertemuan Zohri dengan Presiden Jokowi.

“PB PASI biasanya tidak menyiapkan seremonial, kita biasa saja,” ujar Tigor. “Bukan perkara dana, tapi kebiasaan.”

Tigor menjelaskan, setelah kembali di Indonesia, sebagaimana atlet lain, Zohri akan menjalani program istirahan dan latihan di bawah kewenangan pelatih. “Meski istirahat, atlet kita masih akan ada latihan ringan,” ujar dia.

Sebelum menjadi juara dunia lari nomor 100 meter U-20, Zohri sudah pernah membuat kejutan pada Kejuaraan Nasional Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) se-Indonesia, pada November 2017.

Saat itu, Zohri mencatatkan waktu 10,25 detik dalam nomor lari 100 meter putra. Catatan waktu miliknya melampaui rekor milik Sudirman Hadi yaitu 10,45 detik. Catatan waktu Zohri semakin jauh membaik di kejuaraan dunia atletik U-20, yakni 10,18 detik.

Baca juga artikel terkait GELAR JUARA DUNIA atau tulisan lainnya dari Adi Briantika

tirto.id - Olahraga
Reporter: Adi Briantika
Penulis: Adi Briantika
Editor: Addi M Idhom