Menuju konten utama

Lagu "Despacito" & "Akad" Terpopuler di Google Indonesia pada 2017

Hingga Desember 2017, Despacito telah ditonton lebih dari 4 miliar kali di YouTube, sementara lagu Akad telah ditonton 56 juta kali sejak dirilis pada Juni 2017.

Lagu
Tony Keusgen, Managing Director Google Indonesia, bersama Virgoun, Joko Anwar dan Ayu Laksmi yang masuk kategori penelusuran terpopuler di acara Year in Search 2017 The Warehouse, Jakarta, Rabu (13/12/2017). FOTO/google.co.id/2017.

tirto.id - Lagu berbahasa Spanyol berjudul “Despacito” yang dinyanyikan oleh penyanyi Luis Fonsi menjadi lagu yang paling populer di google Indonesia sepanjang 2017. Berdasarkan data yang dirilis oleh Google Indonesia dalam acara bertajuk “Year In Search” yang digelar di Jakarta pada Rabu (13/12/2017), Despacito berada di peringkat pertama, disusul lagu Akad milik Payung Teduh.

Tony Kauegen, Managing Director Google Indonesia, mengungkapkan bahwa pencarian-pencarian yang populer di Google selama tahun 2017 merupakan, “apa yang dianggap penting oleh orang Indonesia.”

“(Orang) Indonesia sangat menyukai konten lokal,” kata Kausgen saat memberikan sambutan di acara tahunan Google itu.

Kausgen menambahkan, bahwa kata kunci populer yang termuat di Google “dipengaruhi oleh rasa penasaran tinggi orang Indonesia.”

Dikutip dari Telegraph.co.uk, Despacito merupakan salah satu lagu yang paling banyak diputar dalam sejarah, bahkan menduduki puncak tangga lagu di 45 negara di Eropa, Amerika Utara dan Amerika Latin. Sebelumnya tidak pernah ada lagu berbahasa Spanyol yang populer di Amerika Serikat selain lagu The Macarena yang dibuat oleh Bayside Boys Mix pada tahun 1996. Di Indonesia lagu Despacito menduduki peringkat kedua di Chart Top 40 Radio Prambors.

Despacito juga menghadirkan statistik yang mengagumkan. Menurut Universal Music, lagu ini telah diputar lebih dari 4,6 miliar kali di berbagai platform seperti YouTube, Apple Music dan Spotify. Hingga Senin (18/12/2017), Despacito telah diputar 4.527.132.036 kali di YouTube.

Secara keseluruhan Despacito menggambarkan tentang bagaimana seseorang bercinta dengan romantis. Lagu yang memiliki lirik dan makna sensual ini memecahkan rekor lagu berbahasa Spanyol dengan penonton terbanyak, bahkan dalam 24 jam sejak dirilis, Despacito telah meraih 5,4 juta penonton.

April 2017, Luis Fonsi dan Daddy Yanke menggaet penyanyi Amerika Justin Bieber untuk berkolaborasi dalam lagu tersebut dalam versi pop. Sejak diposting di YouTube pada 16 April 2017, lagu Despacito versi remix dengan Justin Bieber telah meraih 3,9 juta penonton. Menariknya, Justin Bieber kabarnya sampai mengambil kelas khusus Bahasa Spanyol untuk bisa menyanyikan lagu tersebut.

Sementara itu, Lagu Akad milik Payung Teduh juga tak kalah populer. Demam “Akad” di Indonesia seakan menghipnotis para pecinta musik dari berbagai kalangan. Bahkan setelah dirilis pada Juni 2017, banyak sekali lagu Akad yang dibawakan dalam versi cover di YouTube.

Dari sekian versi cover yang tersedia di YouTube, posisi puncak dengan jumlah viewer terbanyak ditempati oleh Hanin Dhiya. Cover “Akad” yang dinyanyikan Hanin ditonton 47.677.661 kali. Jumlah itu bahkan melebih versi aslinya sendiri yang dimainkan Payung Teduh. Hanin merupakan penyanyi muda asal Bogor jebolan ajang pencarian bakat Rising Star Indonesia yang ditayangkan stasiun televisi RCTI pada 2014.

Setidaknya ada dua indikator yang membuktikan tingginya popularitas “Akad.” Pertama, video musik “Akad” yang dirilis Payung teduh melalui akun Youtube telah ditonton 56.147.022 kali hingga Senin (13/12/2017).

Jumlah fantastis untuk ukuran band yang lahir dari kancah independen. Yang kedua, keberadaan “Akad” turut mendorong banyak orang untuk membawakan ulang dengan versi masing-masing. Berdasarkan pengamatan di YouTube, terdapat 11 cover lagu “Akad” dengan jumlah viewer mencapai jutaan.

Menanggapi meledaknya “Akad,” perwakilan media relation Payung Teduh, Yurskie angkat bicara. Menurutnya, saat mengeluarkan lagu “Akad,” Payung Teduh tidak berharap lebih. Mereka tak membayangkan bakal terkenal seperti sekarang.

“Pada dasarnya Payung Teduh hanya ingin bikin lagu yang enak didengar umum. Kami tak punya ekspektasi apa-apa dan cukup enggak nyangka aja bisa sampai meledak seperti ini,” ungkap Yurskie saat dihubungi Tirto pada September 2017 lalu.

Baca juga artikel terkait GOOGLE INDONESIA atau tulisan lainnya dari Yandri Daniel Damaledo

tirto.id - Musik
Reporter: Yandri Daniel Damaledo
Penulis: Yandri Daniel Damaledo
Editor: Yandri Daniel Damaledo