Menuju konten utama

Kursi Exco PSSI yang Diperebutkan Politikus, Polisi, hingga TNI

Hampir semua partai politik memiliki calon exco PSSI. TNI dan Polri juga tak mau ketinggalan.

Kursi Exco PSSI yang Diperebutkan Politikus, Polisi, hingga TNI
seorang karyawan melintasi tulisan pssi di kantor pssi senayan, jakarta, jumat (26/2). menpora akan melaporkan hasil kajian pencabutan sanksi pssi kepada presiden jokowi pada senin mendatang. antara foto/wahyu putro a/nz/16

tirto.id - Sehari jelang tenggat pendaftaran bakal calon Ketua Umum, Wakil Ketua Umum, dan anggota Komite Eksekutif Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) periode 2019-2023, Kamis (3/10/2019) malam, pengamat olahraga Budiarto Shambazy memprediksi jumlah pendaftar akan meningkat pesat.

“Saya rasa antusiasmenya ini pasti akan tinggi sekali,” katanya.

Prediksi itu jadi nyata. Berdasarkan berkas yang telah diverifikasi Komite Pemilihan (KP) PSSI, mereka yang mencalonkan atau dicalonkan sebagai komite eksekutif (exco, executive committee) meningkat signifikan. Ini berbeda dengan pendaftar ketum dan waketum yang tidak banyak berubah dibanding periode sebelumnya.

Jika pada Kongres PSSI 2016 lalu jumlah pendaftar exco ada 59 orang, di kongres kali ini angkanya naik jadi 91. Padahal, jumlah bakal calon exco yang akan terpilih masih sama, 12 orang saja.

“Bahkan sampai lewat tenggat ada yang masih mendaftar, tapi setelah dipertimbangkan tetap tidak kami masukkan,” ujar Ketua KP, Syarif Bastaman di Kantor PSSI, Jumat (4/10/2019) lalu.

Latar belakang para pendaftar beragam. Mulai dari manajer klub, pemilik saham klub, pengusaha, bekas pemain, pelatih, wasit, sampai exco. Bahkan dari exco petahana, cuma satu orang yang tidak mendaftarkan lagi: Condro Kirono.

Tapi di antara itu semua, tidak ada yang lebih banyak dibanding politikus. “Dari polisi dan TNI banyak, tapi memang politikus yang terlihat paling antusias. Partainya lengkap,” kata Syarif.

PDIP Mendominasi

Tirto menelusuri daftar nama bakal calon exco yang dirilis KP. Hasilnya, dari 91 orang, 24 nama di antaranya--atau lebih dari 26 persen--terafiliasi dengan partai atau jabatan politik tertentu.

Dari jumlah tersebut, bakal calon politikus terbanyak terafiliasi dengan PDIP, yakni enam orang.

Tiga di antaranya tercatat sempat maju di pileg tapi gagal: Andreau Misanta Pribadi (Dapil Jabar 7), Frans Lebu Raya (Dapil NTT 1), dan Ganisa Pratiwi Rumpoko (Dapil Jatim 3).

Sisanya adalah: Wali Kota aktif Solo, FX Hadi Rudyatmo; bekas anggota DPR RI Rahmat Nasution Hamka; dan Agus Ambo Djiwa yang tercatat masih menjabat Bupati Pasangkayu, Sulawesi Barat.

Di bawah PDIP, partai yang punya bakal calon terbanyak adalah PAN dan Hanura.

Ada tiga kader partai besutan Amien Rais yang berencana maju ke kongres, mereka adalah Indra Dt Rajalelo (Wakil Ketua DPRD Sumatera Barat), Nazaruddin Dek Gam (anggota DPR RI 2019-2024), dan Sabaruddin Lambaba (mantan anggota DPR-RI 2014-2019).

Begitu pula Hanura, yang mengirim tiga caleg gagal: Jackson Andre William Kumaat (Dapil Sulawesi Utara 1), Djamal Aziz (Dapil Jatim 1), serta Kodrat Shah (Dapil Sumut 1).

Nasdem, Golkar, dan Demokrat juga punya bakal calon terdaftar lebih dari satu.

Nasdem punya Akbar Faisal (eks anggota DPR-RI 2014-2019) dan Muhammad Farhan, anggota DPR-RI 2019-2024 yang juga pengurus Persib Bandung. Sedangkan Golkar punya Lalu Mara Satriawangsa dan Wardy Azhari Siagian.

Adapun Demokrat diwakili dua politikus yang berhasil terpilih sebagai anggota DPR RI 2014-2019. Mereka adalah Hinca Panjaitan dan CEO PSIS Semarang, AS Sukawijaya alias Yoyok Sukawi. Yoyok juga merupakan exco petahana.

Di luar nama-nama yang sudah disebut, PPP, PKS, Gerindra, dan PKB punya satu wakil yang mendaftar. Mereka adalah Triana Dewi Seroja, Refrizal (juga berstatus exco petahana), Andre Rosiade, dan Fahmi Fikroni (anggota DPRD Tuban fraksi PKB).

Ada pula politikus yang mendaftar exco tetapi tidak terafiliasi dengan partai tertentu. Mereka adalah Bustami Zainudin dan Fadhil Rahmi. Keduanya adalah anggota DPD RI periode 2019-2024.

Dominasi politikus juga tampak dalam bursa Wakil Ketua Umum PSSI. Ada enam politikus yang mengincar jabatan ini: Doli Sinomba Siregar (besan Jokowi yang mantan caleg Golkar); Hasnuryadi Sulaiman (anggota DPR dari Golkar); dan Hinca Panjaitan (Demokrat).

Sisanya adalah Jackson Kumaat dan Djamal Aziz (Hanura), Sally Atyasasmi (Anggota DPRD Bojonegoro Fraksi Gerindra); serta Wardy Azhari Siagian (Golkar).

Polri dan TNI Juga Punya Wakil

Kentalnya pendaftar dari latar belakang politikus tidak lantas mengurangi minat orang militer dan kepolisian untuk turut mengejar jabatan strategis.

Terjunnya Komjel Pol Mochamad Iriawan alias Iwan Bule dalam bursa ketum diikuti oleh dua koleganya, Irjen Pol Purnawirawan Bigman Lumban Tobing dan AKBP Sumardji, dalam bursa exco.

Bigman adalah pensiunan polisi yang pernah menjabat Kapolda Papua sebelum digantikan oleh Tito Karnavian pada 2012. Sementara Sumardji kini juga berstatus manajer klub Bhayangkara FC dan Media Officer Timnas U-22 Indonesia.

Di TNI, Keputusan Brigjen TNI purnawirawan Bernhard Limbong mendaftarkan diri sebagai ‘pesaing’ Iwan Bule pada posisi caketum diikuti dua koleganya, Nisan Setiadi (Brigjen TNI) dan Sonhadji (Mayjen TNI), untuk mendaftar sebagai exco.

Ada pula tentara dari Angkatan Udara, Marsekal Pertama Agus Radar Sucahyo, yang terdaftar sebagai bakal calon exco.

Mereka semua akan dipilih oleh voters saat Kongres PSSI yang digelar pada 2 November 2019.

"Sekarang harapan di tangan voters. Semoga mereka bisa memilih calon yang benar-benar paling layak," kata Budiarto Shambazy.

Baca juga artikel terkait KONGRES PSSI atau tulisan lainnya dari Herdanang Ahmad Fauzan

tirto.id - Olahraga
Reporter: Herdanang Ahmad Fauzan
Penulis: Herdanang Ahmad Fauzan
Editor: Irwan Syambudi