Menuju konten utama

Kunjungan Raja Salman Tak Berkaitan dengan Aksi Bela Islam

Hidayat Nur Wahid menilai kunjungan Raja Salman murni acara kenegaraan, dan tidak terkait dengan Aksi Bela Islam. Rencana kunjungan sudah disiapkan sejak Mei lalu.

Kunjungan Raja Salman Tak Berkaitan dengan Aksi Bela Islam
Ketua DPR Setya Novanto (kanan) dan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al-Saud (kedua kiri) melambaikan tangan ketika tiba di Ruang Rapat Paripurna I di Gedung Parlemen, Jakarta, Kamis (2/3). Pada hari kedua kunjungan kenegaraannya ke Indonesia, Raja Salman mengunjungi DPR, Masjid Istiqlal dan melakukan pertemuan dengan tokoh agama di Istana Merdeka, Jakarta. ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf.

tirto.id - Wakil Ketua MPR, Hidayat Nur Wahid menyatakan kunjungan Raja Arab Saudi, Salman bin Abdul Azis Al-Saud ke Indonesia sama sekali tidak ada hubungannya dengan Aksi Bela Islam atau kasus penodaan agama Islam yang marak dibicarakan belakangan ini.

Menurut politisi asal PKS itu, kunjungan Raja Salman ke Indonesia murni kunjungan kenegaraan dan tidak ada kaitannya dengan aksi-aksi tersebut. Menurutnya, keputusan kunjungan ini sudah diambil berdasarkan pembicaraan dengan Duta Besar Saudi Arabia pada bulan Mei 2016.

“Tapi menurut saya sih, tidak secara khusus kunjungan ini untuk merespons masalah itu (demo), karena sekali lagi undangan ini sudah disampaikan sebelumnya, dan saya waktu dialog ngobrol dengan Dubes Saudi Arabia, keputusan itu sudah diambil sejak Mei tahun 2016, jadi jauh sebelum ada peristiwa 11 Oktober, 4 November, 2 Desember dan lain sebagainya,” kata Hidayat Nur Wahid di lobi Gedung Nusantara III usai menghadiri kunjungan Raja Salman ke DPR, Kamis (2/3/2017).

Sebaliknya, Hidayat berpendapat, justru imbas dari kunjungan Raja Salman ini untuk meningkatkan pendidikan umat Islam, terutama pada penyebaran pendidikan dakwah di Indonesia. Investasi yang dilakukan oleh Raja Salman diharapkan dapat meningkatkan pendidikan, bahkan pertukaran pelajar Saudi Arabia dengan Indonesia.

“Pendidikan memang benar bahwa dia menjadi salah satu pintu besar dalam menyebarkan dakwah yang lebih berkualitas, lebih moderat, lebih bertanggung jawab, lebih membawa kepada permasalahan yang ada. Semakin orang terdidik dengan baik, maka dakwahnya akan semakin berkualitas, dakwahnya akan semakin kontekstual, akan menghadirkan Islam yang penuh solusi,” ucap Hidayat.

“Saya berharap nanti di Indonesia juga bertindak sebaliknya. Misalnya, Indonesia menerima para pemangku kepentingan supaya terjadi saling belajar dan berbagi pengalaman yang baik, bagaimana meningkatkan dakwah kita dengan kualitas pendidikan kita,” harap Hidayat Nur Wahid.

Hal ini juga diamini oleh Setya Novanto selaku ketua DPR RI dan pembawa pidato pada kunjungan Raja Salman tadi siang. Ia menuturkan bahwa pidato Raja Salman memberikan arti yang sangat besar bagi bangsa Indonesia, khususnya kerja sama antar kedua negara.

“Ini tentu menjadi kerja sama yang akan dilakukan antara pemerintah yang dipelopori pak Jokowi dan King Salman memberikan arti yang lebih besar ke depan dan tentu ini untuk kita manfaatkan dua negara ini. Tentu tadi pidatonya memberikan arti yang sangat besar sekali,” tutur Setya Novanto seusai acara kunjungan Raja Salman.

Baca juga artikel terkait KUNJUNGAN RAJA SALMAN atau tulisan lainnya dari Felix Nathaniel

tirto.id - Politik
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Agung DH