tirto.id - Ribuan personel dikerahkan demi menjaga keamanan dan keselamatan Raja Salman bin Abdul Azis dan rombongan selama kunjungan kerja di Indonesia pada tanggal 1-9 Maret 2017. Jumlah personel keamanan ini ternyata tidak mencapai 10.000 seperti yang diutarakan Wakapolri Komjen Syarifuddin.
Komando pun langsung dipegang Pangkostrad Letjen Edy Rahmayadi yang menjabat sebagai Panglima Komando Gabungan Pengamanan VVIP.
Panglima Komando Gabungan Pengamanan VVIP Letjen TNI Edy Rahmayadi menurunkan sekitar 6.116 personel untuk mengamankan kunjungan Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Azis.
"Itu (penempatan pasukan) diatur mulai dari ring 1, ring 2, dan ring 3," kata Edy di Mabes TNI, Jakarta, Selasa (28/2/2017).
Edy menuturkan, pasukan tersebut akan mengamankan Raja Salman dan rombongan selama beraktivitas dari tanggal 1-4 Maret 2017 di Jakarta serta tanggal 5-9 Maret 2017 saat berlibur di Bali. Semua pengamanan sudah berlaku per hari ini, Selasa (28/2/2017).
"Hari ini sudah in-site. Hari ini anda macam-macam, nari-nari ditangkap itu," ujar Edy.
Pria yang menjabat sebagai Pangkostrad TNI ini mengatakan, mereka telah memetakan tempat-tempat yang menjadi titik rawan. Selain itu, mereka juga sudah mengantisipasi adanya teror pasca aksi bom panci di Cicendo, Jawa Barat. Mereka pun siap menggerakkan personel tambahan bila dibutuhkan.
"Mereka (pasukan tambahan) adalah standby kapan saja digerakkan itu siap bergerak," tegas Edy.
Edy pun menegaskan, seluruh pasukan pengamanan Raja Salman berada di bawah komandonya. Dengan demikian, seluruh komando dan tanggung jawab berada di tangan jenderal bintang tiga itu.
"Pak Polri sekarang di bawah saya. Saat ini saya pejabat tinggi, setelah itu saya turun di bawah," ujar Edy.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, rincian personel yang diturunkan terdiri atas koopspam 20 personel, satgaspam VVIP 222 personel, satgas pam wilayah I 1.289 personel, satgaspam wilayah II 515 personel, satgaspam wilayah III 3.308 personel.
Kemarin, Wakapolri Komjen Pol Syafruddin mengatakan melibatkan 10.000 personel dalam aksi pengamanan kunjungan Raja Salman selama di Jakarta dan Bali.
"Polri sudah menyiapkan 10.000 anggota," ujar Syafruddin di Mabes Polri, Senin (27/2/2017).
Syafrudin menuturkan, 10.000 personel terdiri atas 2.000 personel di Jakarta, 5.000 personel di Bali, serta 2.252 personel di Bogor. Personel tersebut belum termasuk personel Paspampres. Syafrudin menilai, pengamanan tersebut cukup untuk mengamankan kunjungan Raja Salman dan rombongan.
"Mudah-mudahan ini semua bisa terlaksana dengan baik dan pangeran dan raja Saudi bisa kembali ke Saudi Arabia dengan selamat dan baik," kata Syafrudin.
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan, petugas yang diturunkan petugas khusus. Dirinya tidak memungkiri akan ada sniper selama kunjungan Raja Salman di Indonesia.
"Ada lah. Itu satgas. Lengkap," kata Boy di Mabes Polri.
Boy mengatakan, pengamanan yang melekat pada Raja Salman hanya Paspamres. Mereka hanya menjaga saja.
Dirinya mengatakan, kunjungan Raja Salman tidak akan menutup tempat khusus saat berlibur di Bali. Ia mengaku, kepolisian belum menerima laporan untuk penutupan tempat wisata selama berlibur di Bali. Sementara itu, untuk pengamanan di Jakarta, dirinya memastikan situasi Jakarta tetap normal walau kehadiran Raja Salman mendapat atensi khusus.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Maya Saputri